Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Partai Banteng Kurang Reformis?

Sikap PDI Perjuangan yang menjegal pansus kasus Bulog II dan mendukung Sutiyoso merugikan citra Partai Banteng.

18 Juli 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARA petinggi PDI Perjuangan seharusnya mendengar Indira Damayanti Sugondo. Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang mendukung pembentukan panitia khusus (pansus) kasus Bulog II itu mengkritik sikap partainya yang ”memberi” jalan kepada kelompok anti-pansus untuk menang. ”Mengapa PDIP jadi takut? Bukankah yang akan terpuruk citranya justru Golkar (dengan pansus itu)?” katanya tegas. Indira pantas gundah-gulana. Kalahnya pendukung pansus dalam pandangannya akan mematahkan citra partainya di mata rakyat yang tak sabar menunggu korupsi diberantas. Saking kesalnya, seusai sidang paripurna DPR dua pekan lalu itu, Indira lantas melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota fraksi. Namun ia tetap anggota partai. Bukan sekali ini PDIP terkesan kurang reformis. Dalam kasus pencalonan Gubernur DKI Sutiyoso, kesan serupa muncul. Dukungan Megawati kepada Sutiyoso—yang banyak dikritik rakyatnya itu—mendatangkan banyak sorotan kepada partai yang selalu berkampanye sebagai partai wong cilik itu. Akibat sikap PDIP tersebut, Forum Komunikasi Kader, wadah pengaderan pendukung partai itu, berencana keluar dari partai. Di luar partai, 69 persen responden TEMPO dalam jajak pendapat ini juga melihat alasan kubu Banteng untuk menjegal pansus Bulog dan merangkul Sutiyoso tak lebih sebagai upaya mencari dukungan politik dari wakil rakyat semata. Pilihan tak populer ini mereka duga dapat menjadi bumerang: anjloknya perolehan suara PDIP dalam pemilihan umum tahun 2004 nanti. Soalnya, menurut yang pro-pansus, menggagalkan pansus mencerminkan sikap anti-pemberantasan KKN. Sedangkan mereka yang anti-pansus menganggap PDIP selama ini sudah pro-pemberantasan KKN dan kasus Bulog II sudah tepat diusut lewat jalur hukum. Dalam kasus Sutiyoso, responden yang tak setuju dengan dukungan terhadap Sutiyoso beralasan bahwa bekas Panglima Kodam Jaya itu pernah menjadi bagian dari kekuatan anti-PDIP di masa yang lalu. Sedangkan yang setuju beralasan Sutiyoso belum tentu bersalah. Ketua Fraksi PDIP di DPR, Roy B.B. Janis, membantah jika dikatakan bahwa partainya dalam berjuang di Senayan mengenakan kacamata kuda alias tidak paham aspirasi yang berkembang di masyarakat. Urusan politik, begitu Roy ketika mengomentari permintaan Indira, ”Tidak bisa dibaca hitam-putih begitu saja.” Anda boleh setuju, boleh juga tidak setuju. Tapi, kalau PDI Perjuangan mau saran, dengarlah pendapat mayoritas responden: partai berlambang banteng itu hendaklah konsisten memberantas korupsi—lewat jalan hukum, juga jalan politik jika jalan yang pertama tadi macet.

Widjajanto


Apakah dukungan PDIP terhadap Sutiyoso dan penolakan pembentukan pansus Bulog dapat mengurangi citranya sebagai partai politik yang proreformasi?
Ya69,81%
Tidak30,19%
Jika ya, apa alasan Anda?*
Sutiyoso pernah menjadi bagian dari kekuatan lama anti-PDIP44,90%
Pembentukan pansus Bulog mencerminkan semangat anti-KKN39,39%
Citra PDIP akhirnya luntur oleh ulah sekelompok orang saja36,64%
Laju gerakan proreformasi bisa macet gara-gara sikap PDIP36,91%
* Responden boleh memilih lebih dari satu jawaban
 
Jika tidak, apa alasan Anda?*
Belum ada bukti PDIP mengkhianati gerakan proreformasi48,41%
PDIP juga aktif memerangi KKN dalam tubuh pemerintahan40,76%
Sutiyoso belum tentu bersalah dalam kerusuhan 27 Juli 199629,94%
Pembentukan pansus Bulog tidak sejalan dengan proses hukum22,93%
* Responden boleh memilih lebih dari satu jawaban
 
Apakah alasan yang tepat bagi PDIP untuk mendukung Sutiyoso dan menolak pansus Bulog?*
Sarana untuk membentuk aliansi dengan partai politik lain45,19%
PDIP ingin stabilitas politik dalam negeri36,92%
Keutuhan PDIP tidak akan terganggu oleh isu Sutiyoso dan pansus Bulog25,38%
* Responden boleh memilih lebih dari satu jawaban
 
Apakah dukungan PDIP terhadap Sutiyoso dan penolakan pansus Bulog dapat mengurangi perolehan suaranya dalam Pemilu 2004?
Ya65,38%
Tidak34,62%
 
pa sebenarnya harapan Anda terhadap langkah PDIP di masa depan?*
PDIP mesti konsisten untuk memberantas KKN53,46%
PDIP jangan mudah tergoda membentuk aliansi dengan partai politik lain34,04%
Di antara elite politik PDIP jangan ada konflik kepentingan27,88%
PDIP perlu lebih aktif menggalang kekuatan di akar rumput26,92%
 

Metodologi jajak pendapat :

Jajak pendapat ini dilakukan oleh Majalah TEMPO bekerja sama dengan Insight. Data diambil dari 520 responden di lima wilayah DKI pada 6-10 Juli 2002. Taksiran parameter dari kesalahan (margin of error) sampel diperkirakan 5 persen. Penarikan sampel dikerjakan melalui metode acak bertingkat (multi-stage random sampling) dengan unit kelurahan, rukun tetangga, dan kepala keluarga. Pengumpulan data dilakukan lewat kombinasi antara wawancara tatap muka dan wawancara melalui telepon.

Independent Market Research
Tel: 5711740-41, 5703844-45 Fax: 5704974

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus