Abdul Irsan, 63 tahun
ABDUL Irsan, Duta Besar RI untuk Jepang, meluncurkan buku berjudul Hubungan Indonesia-Belanda, Antara Benci dan Rindu, Rabu pekan lalu. Buku itu berisi catatan Irsan selama bertugas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh di Negeri Kincir Angin. Di antaranya, penjelasan sikapnya yang menolak hadir dalam acara peringatan 400 tahun Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).
Irsan, diplomat karier berdarah campuran Madura, Jawa, Bugis, dan Betawi, lahir di Sampang, Madura, 14 Oktober 1939. Setelah menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Irsan bekerja di Departemen Luar Negeri pada 1964. Bertugas di Belanda pada 1998-2002, Irsan memperoleh bintang tanda jasa dari Ratu Beatrix, Ridder Grootkruis in de Orde van Oranje-Nassau. Ini penghargaan tertinggi Kerajaan Belanda kepada seorang duta besar asing yang dianggap sukses membina hubungan bilateral kedua negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini