Pemilihan Rektor ITB

Alhamdulillah, doa saya yang pertama telah dikabulkan oleh Allah swt, yaitu tidak terpilihnya Saudara Lilik Hendrajaya sebagai calon rektor ke seleksi tiga besar. Buat saya, cukup satu periode Saudara Lilik mengobrak-abrik ketertiban dan kebersihan lingkungan Kampus Ganesha. Bayangkan, di masa kepemimpinannya se-bagai rektor, lingkungan ITB yang terkenal sejuk dan asri itu telah berubah menjadi sarang gubuk dan lapak, lengkap dengan timbunan sampah di mana-mana. Dan kondisi ini semakin parah dari hari-ke hari dengan semakin menjamurnya bangunan-bangunan liar di sekelilingnya. Tak ada sedikit pun perhatian beliau sebagai penguasa yang berwenang penuh di ITB untuk menertibkannya. Bahkan seorang teman berceloteh bahwa kampus ITB cukup layak menyandang predikat sebagai kawasan paling jorok se-Kota Bandung. Tampaknya fenomena seorang Lilik Hendrajaya harus menjadi pelajaran bagi para calon rektor selanjutnya bahwa percuma saja seseorang menyandang deretan gelar akademis bila hal yang paling mendasar saja, soal kebersihan dan ketertiban, terabaikan. Sebab, inilah cerminan dari manusia berbudaya rendah yang, ironisnya, mendapat kesempatan memimpin sebuah institusi yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat. Saya berharap agar rektor terpilih kelak bisa mengembalikan kebersihan dan keindahan kawasan ITB kembali seperti semula. Semoga hal yang sepertinya sepele ini menjadi langkah pertama sebelum mengerjakan program-program lain yang tentunya jauh lebih canggih. M.S. KARTAMIHARJA Kebayoran Baru, Jakarta