Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Halo, pembaca....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUDAH setahun lebih pandemi Covid-19 belum terlihat ekornya. Di antara berita duka yang tak terhitung, ada pelajaran penting dari pagebluk global ini: perlunya bekerja efektif dan efisien. Banyak urusan yang kini bisa diselesaikan secara virtual. Dunia digital menjadi tak terelakkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan, sebelum pandemi, Tempo melihat digitalisasi ini sebagai kebutuhan. Disusunlah peta jalan transformasi di unit-unit usaha PT Tempo Inti Media. Toriq Hadad, yang menjadi direktur utama sejak 2017, membentuk tim untuk keperluan ini, dan terus mengawal eksekusinya. Kepergian Toriq pada 8 Mei 2021 memaksa manajemen membongkar tim.
Meski begitu, manajemen yang ditinggalkan Toriq telah berkomitmen meneruskan legasi jurnalis senior yang wafat pada usia 61 tahun itu. Komitmen melanjutkan transformasi digital ini disebutkan Arif Zulkifli, yang ditetapkan rapat umum pemegang saham luar biasa 12 Juli 2021 sebagai direktur utama menggantikan Toriq. Ia akan memimpin perusahaan hingga 2025.
Arif adalah Pemimpin Redaksi Majalah Tempo 2013-2019 dan peraih Elizabeth O'Neil Journalism Award dari pemerintah Australia pada 2010. Ia kemudian memimpin Temprint, unit percetakan di Kelompok Tempo Media, seraya menjadi Kepala Pemberitaan Korporat. Tugasnya dalam jabatan terakhir ini menjadi dirigen konten untuk Tempo.co, Koran Tempo, dan Majalah Tempo.
Selain mengangkat Arif, rapat umum pemegang saham luar biasa menetapkan Budi Setyarso sebagai direktur. Ia akan menangani urusan digital dan pengembangan bisnis rintisan di Grup Tempo. Master manajemen bisnis dari Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta, dan Pemimpin Redaksi Koran Tempo 2017-2021 ini juga menggantikan Arif sebagai Kepala Pemberitaan Korporat. Dua anggota direksi lain adalah Meiky Sofyansyah dan Sebastian Kinaatmaja.
Perubahan dalam manajemen perusahaan membuat struktur kepemimpinan di redaksi pun berubah. Jajang Jamaludin menggantikan Budi sebagai Pemimpin Redaksi Koran Tempo. Master komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Jakarta, ini sebelumnya adalah redaktur eksekutif dan kini bertanggung jawab menjalankan produksi Koran Tempo, yang sudah sepenuhnya beralih ke platform digital. Ia didampingi Yandhrie Arvian, master kebijakan publik dari Australian National University, sebagai redaktur eksekutif.
Sepanjang kepemimpinannya di Grup Tempo, Toriq juga menjadi Direktur Utama PT Info Media Digital (IMD), anak perusahaan yang menaungi sejumlah usaha digital. Kini dua jabatan itu dipisahkan. Posisi Direktur Utama PT IMD diisi Wahyu Dhyatmika, yang sebelumnya menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Tempo. Penerima Nieman Fellowship ini sangat paham akan ekosistem digital, topik yang ia geluti selama kuliah di Harvard University, Amerika Serikat.
Arif Zulkifli, Meiky Sofyansyah, Sebastian Kinaatmaja, dan Wahyu Dhyatmika. (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Posisi pemimpin redaksi yang ditinggalkan Wahyu diisi oleh Setri Yasra. Urang Minang lulusan pascasarjana Universitas Paramadina ini sebelumnya memimpin redaksi Tempo.co. Posisi lamanya diisi Anton Aprianto, redaktur eksekutif pada kanal berita itu. Ia berduet dengan “Anton lain”: Anton Septian, yang sebelumnya mendampingi Wahyu sebagai redaktur eksekutif Majalah Tempo. Pengganti Anton Septian adalah Bagja Hidayat, sebelumnya redaktur pelaksana Kompartemen Investigasi Majalah Tempo.
Pembaca yang terhormat, Tempo kini berusia 50 tahun. Mulai berdiri hanya dengan satu produk, yakni majalah, perusahaan kini telah memiliki belasan anak usaha. Kami juga membuka kolaborasi dengan berbagai kelompok, termasuk produk yang digawangi remaja-remaja milenial. Rombak Media—yang menaungi kanal edukasi Kok Bisa di YouTube, situs perjalanan TelusuRi, dan portal kewirausahaan Ziliun—adalah contoh hasil kolaborasi itu. Kami juga membangun perusahaan animasi Temotion serta inkubator Orbitin bersama mitra untuk memperkuat lini digital.
Bangunan digital juga akan menaungi unit-unit lain yang sudah ada di Tempo, termasuk Tempo Institute dan TV Tempo. Dengan demikian, kami bisa tetap relevan di tengah zaman yang terus bergerak menuju dunia tanpa batas. Semua akan tetap dijalankan dengan memegang roh utama Tempo: Untuk Publik, untuk Republik.
Roh itulah yang terus mendorong kami menjunjung tinggi independensi. Demi usaha itu, kami sangat mengharapkan dukungan Anda semua.
Semoga kita bisa melewati pandemi ini.
Salam dari Palmerah Barat 8.
REDAKSI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo