Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasar alat pemutar MP3 yang selama ini dikuasai iPod membuat SanDisk tergiur. Perusahaan pembuat cakram penyimpan data itu meluncurkan Sansa e200 yang bentuknya setipis iPod Nano milik Apple Inc. Bedanya, Sansa dibalut dengan bahan titanium antigores.
Pemutar lagu itu bisa menyimpan hingga 1.400 lagu serta menampilkan foto dan video. Saat ini tersedia model dengan kapasitas penyimpan lagu sebesar 2, 4, dan 6 gigabita. Bila iPod bisa mengunduh lagu dari toko musik milik Apple, iTunes, maka Sansa ini bisa membeli jutaan lagu dari PlaySource milik Microsoft. Jika Anda mulai tertarik, boleh coba meliriknya. Harganya Rp 2–3 juta.
Irlandia dalam Sebuah Album
DARI sebuah rumah di pojok Dublin, Irlandia, kuartet bersaudara itu memulai kisahnya. Mereka adalah keluarga Corr yang punya mimpi selangit: menjadi musisi dunia sekondang U2 atau Cranberries, walaupun kemampuan musik mereka tak terlalu istimewa.
Berbekal khazanah musik tradisi khas Irlandia serta wajah jelita, Andrea Corr (vokal), Caroline Corr (drum), Sharon Corr (violin), plus Jim (gitar dan kibor) membentuk grup band pada 1991. Irama nada Irlandia yang mereka tawarkan dan mainkan rupanya memikat dunia, sehingga mereka bisa tampil di panggung Piala Dunia 1994 di Boston, Amerika Serikat. Sejak itulah The Corrs mendunia dan menyabet empat platinum, sejajar dengan grup-grup Irlandia yang lebih dulu populer.
Tahun lalu, kelompok ini sedikit tenggelam karena bereksperimen dengan musik yang lebih pop di album Borrowed Heaven. Kini mereka datang dengan album baru, Home, kembali membawa musik Irlandia sekental album mereka saat baru berdiri. Dengarlah My Lagan Love, Brid Og Ni Mhaille maupun Spancil Hill dan temukan alunan terompet Piccolo atau suara pipa uillean. ”Inilah album masterpiece The Corrs,” kata Exequiel Pitargue, fans grup itu, seperti ditulis di Amazon.com.
Setangguh Laptop, Semudah Ponsel
APA jadinya bila telepon seluler, personal digital assistant (PDA), dan komputer menyatu? Itulah yang dibikin DualCor Technologies Inc. dengan menciptakan cPC. Komputer segenggaman tangan itu memakai dua prosesor berkecepatan 1,5 Gigahertz dan 400 Megahertz. Disk penyimpan datanya mencapai 40 gigabita—setara dengan komputer biasa. Sistem operasi yang dicangkokkan juga dua sistem sekaligus: Windows XP Tablet PC Edisi 2003 dan Windows Mobile 5.0—yang biasa dipakai di PDA.
Dengan kelebihan itu, komputer seharga Rp 15 juta itu bisa membuka aplikasi perkantoran besar—yang tak bisa dibuka PDA biasa—seperti software Oracle, SAP, Adobe, dan database Microsoft. Komputer ini menjadi primadona di pameran elektronik terbesar di Amerika Serikat (Las Vegas) dua pekan lalu. Akankah kemudian laptop, PDA, dan ponsel menjadi ketinggalan zaman? Bisa jadi!
Jejak Maya
hc-dc.com, dirtybombdetector.com Penyedia Detektor Bom
Dua pekan lalu, bom meledak lagi di Palu, Sulawesi. Ada banyak cara ditawarkan sejumlah perusahaan untuk mengendus bom, mulai dari menggunakan detektor inframerah hingga menggunakan anjing, sebagaimana tersebut pada situs di atas.
sonyive.com Telepon Gratis dari Sony
Inilah saatnya berhalo-halo bebas bea. Banyak perusahaan menyediakan layanan telepon gratis ke seluruh dunia. Selain layanan Skype dan Yahoo! kini Sony juga menyediakan layanan serupa. Bahkan bisa untuk telekonferensi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo