Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan muda ini mencatat sejarah baru bagi kaumnya di dunia kepolisian. Ia meraih Adimakayasa setelah menjadi taruna terbaik di Akademi Kepolisian, Semarang. Penghargaan diterima Ratna Quratul Aini dalam upacara Prasetya Prawira di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Jumat, 15 Desember lalu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri yang menyematkan pangkat perwira di pundaknya.
Nona kelahiran Pati, Jawa Tengah, 10 Mei 1982 ini mengumpulkan akumulasi nilai tertinggi dan menyisihkan 293 taruna maupun 48 taruni. Ia juga memperoleh penghargaan Ati Tanggap berkat indeks prestasi ku-mulatif tertinggi yang diraihnya, yaitu 3,44. Selama tiga tahun di akademi.
Ratna masuk Akademi Kepolisian setelah sempat berdinas sebagai bintara polisi di Markas Besar Kepolisian RI dengan pangkat sersan dua. Begitu diterima, ia melepas tanda kepangkatan dan semua fasilitas yang diberikan Mabes Polri. "Mungkin ini hikmah dari kegagalan saya menempuh ujian masuk perguruan tinggi negeri," ujarnya.
Adimakayasa adalah penghargaan tertinggi di ling-kungan akademi militer maupun kepolisian. Yang pernah menerimanya antara lain Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono dan Kapolri Jenderal (Pol.) Sutanto.
MeninggalMelky Goeslaw, 58 tahun
Setelah enam tahun mengidap kanker payudara, musisi kawakan berdarah Maluku, Melky Goeslaw, mengembuskan napas terakhir pada Rabu pekan lalu. "Penyakit ganas tersebut cuma diderita 1 persen dari 1.000 laki-laki," ujar Melly, salah seorang anaknya, kepada Aguslia Hidayah dari Tempo. Dokter mulanya memvonis Melky cuma akan bertahan dalam hitungan bulan. "Alhamdulillah, bisa sampai enam tahun ini," kata Melly. Melky meninggalkan seorang istri, empat anak, dan tiga cucu.
Jenazah pelantun lagu Malam yang Dingin itu dikebumikan pada Jumat pekan lalu di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Pada masa akhir hidupnya Melky banyak membuat lagu olahraga. Tampak melayat ke rumah duka Ketua KONI Agum Gumelar dan bekas Ketua KONI Wismoyo Arismunandar.
"Ibarat memelihara harimau, salah-salah bisa menerkam kita sendiri." -Kapolri Jenderal (Pol.) Sutanto tentang riskannya kepemilikan senjata api di tangan warga sipil, Senin pekan lalu di Jakarta.
"(Impor beras) tidak menguntungkan petani. Petani miskin malah dirugikan."-Ketua DPR Agung Laksono Selasa pekan lalu meminta pemerintah untuk berkonsultasi dulu dengan DPR soal impor beras, karena dampak yang timbul akibat kebijakan itu akan sangat besar.
TEMPO DOELOE
25 Desember 1665Prancis mendirikan Perusahaan Dagang Hindia Timur Prancis di India. Perusahaan itu didirikan untuk menyaingi Inggris. Perang antara kedua negara memperebutkan India memanas.
26 Desember 1979Tentara Merah Uni Soviet menyerbu Afganistan, namun, karena tak kuasa menanggung biaya perang yang begitu besar, Moskow menarik mundur pasukannya dari Afganistan pada 1989.
27 Desember 1945Dana Moneter Internasional (IMF) mulai beroperasi. Tujuan IMF antara lain menstabilkan nilai mata uang dunia serta memfasilitasi pembangunan dan pertumbuhan perdagangan internasional secara seimbang.
28 Desember 1908Gempa bumi berkekuatan 7,5 pada skala Richter mengguncang kawasan Sisilia dan Calabria, Italia Selatan. Sekitar 100 ribu orang tewas.
29 Desember 1937Pemerintah Inggris dan pemimpin Irlandia Selatan menandatangani perjanjian yang berisi pengakuan terhadap kemerdekaan Republik Irlandia. Namun, Inggris tidak melaksanakan isi perjanjian tersebut.
30 Desember 1965Ferdinand Marcos dilantik Senat Filipina sebagai presiden. Selama 20 tahun kekuasaannya, Marcos kerap menggunakan kekerasan militer untuk mengontrol negara, menyelewengkan uang negara, dan membunuh lawan-lawan politiknya.
31 Desember 1827Korek api pertama di dunia ditemukan oleh John Walker, seorang ahli obat-obatan Inggris. Walker menyebut pene-muannya itu dengan nama Friction Light. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo