Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANYAK yang berubah dalam satu dekade setelah serangan 11 September 2001. Pembajakan dua pesawat yang lalu ditabrakkan ke Menara Kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat, menjadi awal dari perang global Amerika memburu Usamah bin Ladin dan jejaring Al-Qaidah.
Satu yang jelas, kini semua bandara Amerika Serikat menerapkan sistem pengamanan ekstraketat. Berbagai perangkat berteknologi tinggi dipasang untuk mengurangi risiko terorisme. Ini beberapa di antaranya:
Detektor Kebohongan
Ini alat detektor kebohongan nomor wahid. Dengan mencermati kondisi psikologis dan fisiologis calon penumpang pesawat, mesin canggih ini konon dapat mengidentifikasi seorang teroris potensial dari puluhan ribu pengunjung bandara. Pembuatnya sebuah perusahaan asal Israel, Suspect Detection System Ltd. Cara kerjanya tidak rumit: setiap calon penumpang atau pengunjung bandara yang diperiksa diminta menjawab sejumlah pertanyaan. Dari jawaban yang diberikan serta nada suara jawaban itu, reaksi calon penumpang pesawat diukur dengan cermat.
Pemindai Mata
Alat ini bekerja dengan memotret pola iris mata calon penumpang pesawat dan menyimpan data itu dalam sebuah sistem data bersama yang lengkap dan aman. Data hasil pemindaian mata ini kemudian dicocokkan dengan rekam jejak pelanggar hukum yang ada di kepolisian. Penumpang pesawat baru bisa berangkat jika rekam jejaknya bersih, tanpa catatan kriminal. Sejumlah bandara di Inggris bahkan telah menggunakan mesin pemindai ini untuk menemukan para pelaku kejahatan terorganisasi. Harga mesin sekitar Rp 38 miliar.
Pemindai Bagasi 3 Dimensi
Mesin pemindai barang ini mampu menghasilkan citra tiga dimensi dengan resolusi tinggi. Citra yang ditampilkan berwarna seperti aslinya dan mampu menunjukkan berbagai sudut pandang—bahkan dengan rotasi 360 derajat. Mesin ini dapat mendeteksi berbagai jenis senjata, bahan peledak, atau benda terlarang lainnya, dengan lebih baik. Kapasitas maksimal 300 bagasi per jam.
Pemindai Tubuh 3 Dimensi
Pemindai dengan teknologi teranyar ini mampu mengupas lapisan demi lapisan pakaian setiap calon penumpang pesawat. Sistem pemindaian ini bekerja dengan teknologi gelombang milimeter yang memantulkan gelombang elektromagnetik tubuh manusia. Hasilnya adalah citra tubuh penumpang dalam bentuk tiga dimensi. Dengan alat ini, diharapkan setiap senjata atau bahan peledak yang tersembunyi bisa tampak jelas.
Mesin ini bisa bekerja cepat: rata-rata satu orang dipindai satu menit saja. Selain sejumlah bandara di Amerika, bandara di Moskow (Rusia) dan Osaka (Jepang) memasang alat ini. Harganya di atas Rp 1 triliun.
Pemindai Sepatu
MagShoe alias mesin pemindai kaki ini tersebar di hampir semua bandara Amerika. Fungsinya tak main-main: alat ini bisa mendeteksi senjata logam yang tersembunyi di alas kaki sampai pergelangan kaki penumpang. Saat menggunakan alat ini, pengunjung tak perlu melepaskan sepatu. Mesin pemindai ini sudah dipasang di beberapa bandara besar di Amerika, Inggris, Spanyol, Italia, dan Jepang. Harga sekitar Rp 70 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo