Solusi Jitu Sampah Plastik

JIKA tak segera didaur ulang, sampah plastik bakal menggunung. Di Indonesia, tiga tahun lalu, jumlah sampah kantong plastik saja sudah mencapai tiga juta ton. Ini bukan masalah sepele. Plastik butuh waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Sekarang ada solusi jitu. Ilmuwan Jepang, Akinori Ito, awal tahun ini merilis sebuah perkakas yang bisa mengubah sampah plastik menjadi minyak mentah. Selama plastik Anda terbuat dari senyawa polyethylene, polysty­rene, dan polypropylene, mesin ini mampu mengubahnya kembali bentuk asalnya: minyak.

Daur ulang dengan mesin ini jelas lebih ramah lingkungan, ketimbang metode lain. Membakar plastik, misalnya, justru menghasilkan polusi karbon dioksida (CO2). Selain itu, mesin ini tak butuh banyak listrik. Untuk mengubah 0,9 kilogram plastik menjadi satu liter minyak mentah, hanya dibutuhkan satu kilowatt listrik.

Perangkat yang bentuknya mirip mesin cuci ini terdiri atas dua tabung, yakni tabung pengolah plastik dan tabung penampung hasilnya. Cara kerja alat ini sederhana saja. Plastik yang dimasukkan ke tabung akan dipanaskan hingga meleleh dan mencair. Pelat tipis berbentuk nampan di bagian atas tabung akan memerangkap uap hasil pemanasan. Proses kondensasi kemudian akan mengubah uap plastik itu menjadi minyak mentah.

Ketika suhu mendingin, minyak mentah itu dialirkan ke tabung kedua dan siap digunakan. Ito mengklaim, minyak dari plastik ini bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik dan menjadi bahan bakar kompor. Untuk jadi bensin atau minyak tanah, minyak ini masih perlu disuling.

Bentuk alat konversi plastik yang mungil ini membuatnya cocok dipakai di rumah tangga. Sayang, harganya masih mahal. Penjualnya, Blest Corporation, mematok harga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 85 juta untuk satu perangkat ini.