* Teka-teki pengganti Rais Am Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Achmad Siddiq, yang telah meninggal dua pekan lalu, untuk sementara masih belum jelas. Tapi, yang pasti, K.H. Ali Yafie, yang selama ini duduk sebagai Wakil Rais Am NU, untuk sementara ditunjuk untuk menjalankan fungsi kursi yang telah kosong itu, sampai rapat pleno PBNU, Mei mendatang. Kiai ahli fikih berusia 67 tahun kelahiran Donggala, Sulawesi Selatan, itu ditetapkan lewat rapat pengurus harian PBNU, Sabtu pekan lalu, dipimpin Rais H.M. Yusuf Hasyim. Rapat gabungan Syuriah dan Tanfiziah itu sendiri tidak dihadiri Ali Yafie, yang saat itu mengikuti acara di Departemen Agama. "Mungkin beliau sengaja tidak hadir, supaya forum tidak sungkan-sungkan mengambil keputusan," ujar Khatib Syuriah PBNU, K.H. Ma'ruf Amin. Dosen Universitas Islam As-Syafiyah dan Institut Ilmu AlQuran Jakarta itu jauh-jauh diramalkan layak sebagai penerus Kiai Achmad, yang ketika meninggal masih menyisakan empat tahun masa baktinya sampai 1994. Dengan kesepakatan ini, praktis Ali Yafie akan menjalankan semua fungsi dan tugas rais am. " Semenjak Kiai Achmad sakit-sakitan, fungsi itu sebenarnya sudah dijalankan Kiai Ali," kata K.H. Ma'ruf Amin. Kiai yang berpenampilan kalem itu tampaknya tidak kaget dengan kesepakatan itu. "Saya ini masih banyak kelemahan. Yang penting, bagaimana agar NU bisa mengayomi umat sebaik-baiknya," ujar Kiai Ali, merendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini