Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Pesantren Al-Zaitun

10 Maret 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA sangat terkesan dengan kemegahan Pesantren Al-Zaitun di Indramayu, Jawa Barat. Gedungnya megah dan besar, dikelola secara modern. Bahkan saya merasa berada di luar negeri saat menikmati kemegahan gedungnya. Kesan saya itu belum termasuk menyaksikan kegiatan para santri yang selalu salat berjamaah dan membaca Kitab Suci Al-Quran. Setiap salat Jumat, semua kegiatan berhenti. Para santri, karyawan, serta pengunjung pesantren salat Jumat bersama. Saya merasa seolah-olah berada di Masjid Madinah, Arab Saudi, karena suasananya begitu ramai. Kesan-kesan itu saya dapatkan ketika mengantarkan anak saya tes masuk ke Pesantren Al-Zaitun selama sepuluh hari. Enam bulan kemudian, setelah anak saya menjadi santri di Al Zaitun, ternyata ajaran agama Islam yang dia pelajari tidak ada yang berbeda dengan ajaran agama Islam yang juga saya anut. Ketika saya tanyakan, ?Apakah ada ajaran yang aneh di sana?? Jawabnya, ?Tidak ada yang aneh, biasa saja.? Saya heran, kok ada berita miring yang menjelek-jelekkan Pesantren Al Zaitun tersebut. Lucunya, berita miring itu sudah pernah saya baca setahun lalu dari buku, majalah, dan koran. Dan sampai sekarang isi beritanya sama saja, begitu juga yang melaporkannya. Saya serahkan kepada Anda, coba iseng-iseng jalan ke Pesantren Al-Zaitun, maka akan terbuka mata Anda bahwa umat Islam bisa membangun pesantren sedemikian spektakuler untuk suatu pendidikan Islam. Supaya Anda ketahui, santri di sana datang dari seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Irian, bahkan dari Malaysia dan Singapura. Pemerintah serta masyarakat sangat mudah apabila ingin menyelidiki pelajaran yang dilaksanakan di Pesantren Al-Zaitun karena pesantren tersebut transparan dan siapa pun tidak dilarang mengunjunginya. Santri yang jumlahnya kurang lebih 5.000 orang anak-anak yang masih segar pikirannya itu dan tentu akan menceritakan apa adanya karena anak-anak tersebut masih polos. SUKARNO YUSUF, S.H. Jalan S. Hasanudin 39 Lk. II RT 03/RW 02 Kelurahan Gunung Mas, Telukbetung Utara, Bandarlampung 35211

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus