Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua perwira TNI ini mendapat penghargaan Chief of Staff of the Armed Forces of the Philippines Commendation Medal and Ribbon dari Angkatan Bersenjata Filipina, Senin pekan lalu. Marsekal Pertama Prayitno, yang menjabat staf khusus Panglima TNI, dan Kolonel Laut Ivan, koordinator sekretaris pribadi Panglima TNI, dinilai berjasa mempererat hubungan kerja sama Angkatan Bersenjata Filipina dengan TNI. Medali penghargaan disematkan di halaman depan Markas Besar Angkatan Bersenjata Filipina, Kota Quezon, Manila, oleh Panglima Filipina, Emmanuel T. Bautista.
Muhammad Alwi Dahlan dan Jakob Oetama
Keduanya mendapat Asian Communication Award 2013 dari Asian Media Information and Communication Center (AMIC), Kamis dua pekan lalu. Alwi, guru besar emeritus Universitas Indonesia kelahiran Padang, 15 Mei 1933, diberi penghargaan atas jasanya mengembangkan ilmu komunikasi di Indonesia dan Asia. Juga atas prestasinya sebagai praktisi jurnalistik, sastrawan, dan ilmuwan. Adapun Jakob dipandang telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan media dan jurnalisme cetak di Indonesia. Penghargaan diberikan dalam acara gala dinner pembukaan Konferensi Internasional AMIC ke-22 di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta. l
PENGUKUHAN
Dewi Apri Astuti, Slamet Susanto, dan Kukuh Murtilaksono
Ketiganya ditabalkan sebagai guru besar Institut Pertanian Bogor, Sabtu dua pekan lalu. Di hadapan sidang senat institut, Dewi, yang dikukuhkan sebagai mahaguru ilmu nutrisi dan teknologi pakan, menyampaikan orasi "Upaya Peningkatan Efisiensi Pemanfaatan Energi Ternak Tropis dalam Menghadapi Pemanasan Global". Menurut perempuan kelahiran Bogor, 5 Oktober 1961, ini, setidaknya ada empat solusi dalam efisiensi pemanfaatan energi ternak tropis: pemilihan pakan padat energi yang kaya karbohidrat, pengaturan pemberian pakan berserat rendah, memperhatikan kebutuhan ekstra energi untuk ternak yang digembalakan, dan memperhatikan kondisi suhu serta kelembapan kandang.
Slamet, yang dikukuhkan sebagai guru besar agronomi dan hortikultura, menyampaikan pidato "Pamelo: Jeruk Potensial yang Masih Terabaikan". Lelaki kelahiran Blitar, 2 Februari 1961, ini memaparkan jeruk pamelo masih diabaikan karena belum dikenal. Padahal, di pasar internasional, jeruk ini bernilai tinggi, sejajar dengan grapefruit, mandarin, orange, dan lemon.
Adapun pidato "Penyelarasan Implementasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Indonesia" dibawakan oleh Kukuh, yang ditabalkan sebagai mahaguru ilmu tanah dan sumber daya lahan. Menurut dia, dalam pengelolaan DAS terpadu diperlukan komitmen yang konsisten tanpa mendahulukan kepentingan politik tertentu. Menurut dia, persoalan banjir Jakarta tidak akan teratasi bila pusat perekonomian belum dipindahkan dari Ibu Kota.
PENGHARGAAN
Dahlan Iskan
Menteri Badan Usaha Milik Negara ini menerima gelar doctor honoris causa dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang, Senin pekan lalu. Pemberian doktor kehormatan itu, menurut Rektor Muhibin, atas dasar dedikasi dan sepak terjang Dahlan yang dinilai relevan dengan semangat dakwah dan komunikasi Islam. Dalam acara penganugerahan, mantan wartawan Tempo kelahiran Agustus 1951 ini menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Dakwah Bilhal: Korporatisasi Usaha Individual Umat Menuju Indonesia Maju". Ia berpendapat bahwa perubahan ekonomi Indonesia harus diupayakan secara kolektif.
"Kepolisian, parlemen, dan peradilan di Indonesia masih melakukan praktek korupsi tertinggi."
Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Dadang Trisasongko, di Jakarta, Rabu pekan lalu. Dia menjelaskan hasil survei lembaganya bahwa korupsi semakin marak di Indonesia dibanding negara Asia lainnya.
"Setiap hari beriklan di televisi juga belum tentu naik popularitasnya. Memang potensi para calon itu pas-pasan."
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indria Samego, tentang rendahnya popularitas bakal calon presiden melalui jalur konvensi Partai Demokrat, di Jakarta, Rabu pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo