Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Profil anggota

Redaktur eksekutif dipegang yusril djalinus. tugasnya mengatur lalu lintas naskah, foto dan mengkoordinasikan redpel kompartemen. profil anggota redpel bambang bujono, susanto p & tiga yang magang. (sdr)

14 Februari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA yang perlu diperkenalkan lagi kepada pembaca. Sejak awal Januari, ada satu jabatan baru di TEMPO: Redaktur Eksekutif. Yang duduk di sana: Yusril Djalinus, sebelumnya salah seorang redaktur pelaksana. Pos baru yang dipegang Yusril ini dulu sesunggguhnya berada di di tangan Herry Komar (kini salah seorang redaktur senior) dan merupakan salah satu jabatan manajerial yang cukup rumit: mengatur kelancaran arus lalu lintas naskah dan foto maupun karya grafis TEMPO, yang tiap jam - terkadang melampaui batas waktu yang ditentukan bisa berubah, bertambah atau berkurang. Dalam posisi itu, Yusril mengkoordinaslkan mereka yang bertugas dalam pos Redaktur Pelaksana (Redpel) Kompartemen. Yusril, kini 42 tahun, punya pengalaman banyak dalam soal koordinasi ini, sejak ia menjadi koordinator reportase sepuluh tahun yang lalu dan berhasil meletakkan dasar-dasar organisasi Koordinasi Reportase lembaga yang kini, di bawah A. Margana, semakin kompleks, tapi berkat dasar-dasarnya yang kukuh, semakin efektif. Adapun para pemegang jabatan dalam pos keredakturpelaksanaan (yang kini disebut redaktur pelaksana kompartemen, agar tak rancu dengan redaktur eksekutif) adalah Bambang Bujono, Susanto Pudjomartono, Isma Sawitri, Zakaria M. Passe, dan Eddy Herwanto - tiga nama terakhir adalah mereka yang magang Redpel Kompartemen. Magang redpel ini kami mulai sejak tahun lalu. Pesertanya dipilih di antara para Penanggung Jawab Rubrik (Jabrik) oleh sebuah tim yang dipimpin Pemimpin Redaksi. Syaratnya, antara lain, loyalitas kepada TEMPO, punya kecakapan dalam editing, dan bisa mengorganisasikan orang. Karena lembaga ini merupakan jenjang karier untuk menjadi redpel, maka adalah mereka yang lulus "sesko" TEMPO ini yang berhak dipromosikan untuk jabatan tersebut. Tapi, tentu saja, tidak semua lulusan magang ini otomatis menjadi redpel. Ada persyaratan lain, selain lowongan tentunya, yang harus dipenuhi oleh seorang kandidat sebelum dikukuhkan sebagai redpel. Lulusan pertama magang redpel ini adalah Bambang Bujono dan Susanto Pudjomartono. Bambang, 40, kelahiran Solo, bergabung dengan TEMPO pada 1978. Ia, yang sebelumnya dikenal sebagai penulis kritik seni, mengawali karier di TEMPO sebagai pengasuh rubrik Pendidikan. Ia mengasuh rubrik ini ketika Departemen P & K dibawahkan Daoed Joesoef dan Nugroho Notosusanto (almarhum). Maka, sebagai redpel kompartemen, ia tetap ditugasi membawahkan rubrik Pendidikan. Tugasnya yang lain sekarang membawahkan rubrik Pokok & Tokoh, Selingan. Sedangkan Susanto, 44, kelahiran Bojonegoro kini membawahkan rubrik Nasional Lingkungan, dan Olah Raga - rubrik yang bukan asing laki-laki kelahiran Bojonegoro ini. Sejak bergabung dengan kami pada 1977, ia, selain mengasuh rubrik Nasional, juga sering menulis Lingkungan. Di samping Bambang dan Susanto, ada dua nama baru pada jajaran ini. Meskipun bukan nama asing buat Anda tentunya. Isma, penyair dan wartawan kelahiran Langsa, sebelumnya dikenal dalam TEMPO sebagai pengasuh rubrik Luar Negeri yang liputannya tentang revolusi Filipina pernah Anda ikuti dan termasuk nomor-nomor TEMPO yang dibukai pembaca. Isma juga penulis resensi Film. Ia bergabung dengan kami di tahun-tahun awal, kemudian keluar, dan masuk lagi di tahun 1981. Ia kini tetap diserahi memhawahkan kedua rubrik itu. Zakaria M. Passe adalah nama yang satu lagi. Orang Medan kawakan yang sehari-hari kami panggil Jack ini kami tarik dari Biro Medan (yang tak pernah ditinggalkannya sebagai tempat kerja), untuk bergabung ke Jakarta. Ia bukan orang baru di TEMPO. Ia sudah membantu TEMPO sejak 1971. Kini Jack, yang juga dikenal sebagai penulis cerpen, diserahi membawahkan rubrik kriminalitas, Indonesiana, Seni, Buku, dan Album. Sedangkan Eddy Herwanto, yang termuda dari semuanya, masih 34 tahun, juga tak jauh berubah dari fokus perhatiannya selama ini: ekonomi dan bisnis. Ia mengelola dan menjadi editor bagi rubrik yang mendapatkan perhatian luas serta banyak mengisi TEMPO itu. Sebagai pengasuh, ia digantikan oleh Marah Sakti. Nama Isma, Zakaria, dan Eddy Herwanto memang belum tercantum dalam deretan redaktur pelaksana kompartemen, tapi insya Allah, pada saatnya, mereka akan tampil lebih penuh, lebih lengkap. Yang penting, dengan semua perubahan itu, TEMPO ingin membuktikan semboyannya sendiri yang berasal dari sejak tahun 1971: selalu tepat selalu baru, mengikuti waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus