Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

Ragam <font color=#FF3300>Penjinak Api</font>

11 April 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEBAKARAN hebat terjadi di tiga tangki di kompleks kilang minyak Pertamina Cilacap, Sabtu dua pekan lalu. Diduga disebabkan oleh percikan listrik dari pompa tangki. Persoalannya kini adalah bagaimana mengantisipasi kebakaran dengan mempersiapkan alat pemadaman api, seperti berikut ini.


Selimut Api

Selimut api merupakan perangkat keselamatan yang dirancang untuk memadamkan api kecil. Benda berasal dari selembar bahan tahan api, biasa digunakan di dapur dan sekitar rumah. Selimut api yang berukuran besar dapat digunakan di laboratorium atau industri dan biasanya terbuat dari wol yang mengandung cairan pemadam api. Harga selimut api ukuran 1,2 x 1,2 meter sekitar Rp 500 ribu.

Pendeteksi Kebakaran

Peringatan dan pendeteksi kebakaran bekerja menggunakan sistem informasi geografi dan detektor. Sistem detektor bekerja dengan memberikan respons atas panas, kemudian akan mengalirkan air ke daerah sumber panas. Harga mulai sekitar Rp 490 ribu.

Pemadam Busa

Alat yang menyemburkan busa ini untuk menghentikan dan mengendalikan kebakaran kecil. Busa kimia kering atau bubuk biasanya terbuat dari natrium bikarbonat (soda kue), kalium bikarbonat (fungsinya identik dengan soda kue), atau fosfat monoamonium. Soda kue pada temperatur 158 derajat Fahrenheit (70 derajat Celsius) akan terurai dan melepaskan karbon dioksida. Karbon dioksida, bersama insulasi busa, bekerja menutupi api. Pemadam busa ukuran 40 galon harganya sekitar Rp 48 juta.

Baju Tahan Api

Lamination Technologies menciptakan baju tahan api yang sanggup membuat si pemakai bertahan hingga suhu 1.000 derajat Celsius selama 7 detik. Atau bisa sampai 12 detik bila menggunakan 2 lapisan. Pakaian ini cocok untuk pembalap dan pekerja industri berisiko tinggi terkena api.

Pompa Reaktor

Pompa Putzmeister buatan Jerman digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir yang panas dan membahayakan, seperti di PLTN Fukushima. Biasanya pompa setinggi 70 meter digunakan untuk menyemprot beton dalam proyek konstruksi di Amerika Serikat. Pompa milik Amerika itu akan dikirim ke Jepang dalam pesawat terbesar di dunia: Antonov, milik Rusia. Pompa ini dipesan Jepang sebanyak dua buah dengan harga sewa US$ 1,8 juta atau Rp 15,4 miliar per unit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus