Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, apakah Rano Karno layak menggantikan Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten?
|
||
Ya | ||
19,6% | 775 | |
Tidak | ||
77,7% | 3.074 | |
Tidak Tahu | ||
2,7% | 108 | |
Total | (100%) | 3.957 |
Yahoo Indonesia
Menurut Anda, apakah Rano Karno layak menggantikan Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten?
|
||
Ya | ||
66% | 933 | |
Tidak | ||
21% | 303 | |
Tidak Tahu | ||
13% | 183 | |
Total | (100%) | 1.419 |
Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Gubernur Banten Atut Chosiyah pada Jumat, 20 Desember lalu, sehubungan dengan dugaan suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dalam pemilihan Bupati Lebak. KPK juga membidik Atut karena diduga terlibat korupsi proyek pengadaan alat kesehatan Tangerang Selatan. Atut mendekam di rumah tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ia tak mengajukan pengunduran diri meski sudah ditahan KPK. Atut hanya sepakat dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mendelegasikan sebagian kewenangan kepada wakilnya, Rano Karno. Atut tetap gubernur dan Rano wakilnya. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banten pun mempertahankan posisi Atut. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan akan memberhentikan Atut kalau sudah menjadi terdakwa. Dalam sejarah penanganan korupsi di Indonesia, tersangka selalu menjadi terdakwa karena KPK telah memiliki alat bukti kuat untuk diajukan ke pengadilan. Artinya, Rano Karno lambat-laun akan menggantikan Atut. Persoalannya, apakah Rano layak menggantikan Atut memimpin Banten. Tak mudah bagi Rano menggantikan Atut, yang memiliki pendukung fanatik dan menguasai birokrasi. Dinasti keluarga Atut yang dibangun Chasan Sochib (almarhum)-ayah Atut-telah mengakar di Banten. Hasil jajak pendapat situs Tempo.co dan portal Yahoo! Indonesia pun terbelah. Pembaca Yahoo! merasa Rano layak menggantikan Atut sebagai Gubernur Banten. Hasil sebaliknya di Tempo.co, Rano Karno dianggap belum layak menjadi Gubernur Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |