Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setujukah Anda dengan instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar film tentang G-30-S/PKI diputar kembali secara massal?
|
||
Ya | ||
55% | 43 | |
Tidak Tahu | ||
2% | 1 | |
Tidak | ||
43% | 34 | |
Total | (100%) | 78 |
FILM Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI diputar di berbagai tempat di seluruh Indonesia sepekan lalu. Pemutaran massal terjadi setelah Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mewajibkan semua prajurit menonton film tersebut. "Saya kembali tegaskan bahwa semua prajurit di lingkungan satuan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU wajib menontonnya," kata Gatot di Pelabuhan Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, Kamis pekan lalu. Gatot mengatakan isi film yang disutradarai Arifin C. Noer tersebut merupakan sejarah kelam yang harus dipahami semua prajurit. Pembunuhan terhadap enam jenderal dan satu perwira pertama, menurut dia, sangat melukai hati TNI. Gatot ingin berbagai kalangan, terutama para pelajar, bisa mengetahui peristiwa tersebut. "Kekejaman tersebut tak boleh terulang," ujarnya. Gatot menanggapi santai pro-kontra pemutaran film tersebut. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu tak menggubris cibiran yang datang dari berbagai pihak. Dia malah memuji sejumlah pihak yang ikut memutar kembali film yang dirilis pada 1984 dengan biaya Rp 800 juta itu. Dari unsur partai politik, sedikitnya tiga partai, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Golkar, menggelar nonton bareng. Direktur Lembaga Survei Indonesia Kuskridho Ambardi menilai isu komunisme itu bisa digunakan untuk meraih dukungan politik. Beberapa kelompok masyarakat melakukan hal serupa. Pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur, misalnya, membagikan secara gratis DVD film tersebut. SMK Muhammadiyah 1 Depok menggelar nonton bareng untuk para siswanya. Di Kota Padang, dinas pendidikan setempat mengeluarkan surat edaran menonton film untuk siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Barlius mengatakan para siswa harus didampingi orang tuanya saat menonton film tersebut. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy justru melarang pelajar menonton film tentang G-30-S/PKI itu. Dia menilai film tersebut hanya untuk orang dewasa karena ada adegan kekerasan. Langkah Menteri Pendidikan dipuji Komisi Perlindungan Anak Indonesia. "Ada fakta di salah satu lokasi nonton bareng di Jakarta Timur, anak-anak berteriak ’Bunuh! Bunuh!’ saat menyaksikan film tersebut," kata komisioner Retno Listyarti. Hasil jajak pendapat pembaca Tempo.co terbelah soal pemutaran film tersebut secara massal. Ada yang menyatakan sepakat dengan instruksi Gatot, ada pula yang menolak. |
Indikator Pekan Ini Setujukah Anda jika Presiden Joko Widodo mencopot Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo lantaran melancarkan manuver politik?www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo