Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melihat TEMPO kembali terbit, pupuslah kerinduan saya. Bukan hanya itu, kehadiran TEMPO mengingatkan saya saat pertama kali mengenal TEMPO, ketika duduk di kelas enam sekolah dasar, yakni ketika saya mendapat tugas membuat kliping dari sekolah.
Meskipun di rumah banyak surat kabar, saya memilih Majalah TEMPO, yang saat itu juga ada. Karena di majalah tersebut ada kolomnya, mudah bagi saya untuk mengguntingnya dan menyelesaikan tugas sekolah.
Karena saya waktu itu masih kecil, saya tidak tahu mana majalah yang baru dan mana yang lama. Pokoknya gunting terus. Akibatnya, bapak saya, yang berlangganan majalah, jadi marah karena majalah yang baru ikut bolong-bolong. Dan saya tak berani keluar kamar, ngumpet, meskipun kemudian saya mendapatkan nilai yang bagus dari tugas kliping tersebut.
Sejak saat itu pula saya jadi tahu arti pentingnya TEMPO. Dan ketika di sekolah menengah atas, saya jadi punya hobi membaca TEMPO, senang rubrik Catatan Pinggir-nya Goenawan Mohamad, kritik filmnya Putu Wijaya, dan lain-lain.
Untuk itu, saya berharap TEMPO tetap memberikan informasi-informasi yang up-to-date, mengayomi, dan mendidik.
Ayu Azhari
Jalan Batu Merah I Nomor 43
Jakarta 12510
Redaksi: Terima kasih, Ayu. Kapan main film lagi?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo