Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

Rumah Mungil

21 September 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jepang terkenal sebagai bangsa inovator. Ketiadaan sumber daya alam membuat mereka berikhtiar memanfaatkan peluang dan keadaan. Inovasi pun muncul dari sana. Juga kekhasan. Terutama rumah-rumah di Jepang yang mungil tapi unik untuk menyiasati ketiadaan lahan di kota yang kian sesak oleh manusia. Dan rumah mungil menjadi semangat kota-kota lain di dunia.

Rumah Terjepit
Rumah ini cukup fenomenal. Dibangun di atas tanah seluas 63 meter persegi, rumah yang berada di Distrik Nada, Kobe, Jepang, ini mencuri perhatian banyak orang. Kantor arsitek Fujiwarramuro membangun rumah mungil ini dengan fasad dari kayu. Terjepit di antara bangunan rumah lain, dari lantai pertama hingga lantai tiga terdapat bukaan yang memungkinkan cahaya dari atap turun ke tubuh utama rumah. Rumah ini dibuat dengan kayu dan bentuk yang kontemporer.

Nord, Rumah Minimalis di Tokyo
Rumah ini dibuat tiga lantai dan dibangun di lokasi sempit di Mitaka, Tokyo, Jepang. Dijuluki Nord karena rumah ini memiliki interior minimalis dan atap asimetris. Desain rumah ini mendasarkan pada karya arsitek asal Finlandia, Alvar Aalto, yang karyanya khusus untuk gereja-gereja kecil. Hasilnya, desain interior rumah ini didominasi bahan kayu dan langit berkubah.
Rumah ini ditujukan bagi keluarga beranggotakan empat orang. Lantai pertama untuk ruang pribadi, seperti kamar tidur, kamar mandi, dan kamar kecil. Lantai kedua adalah ruang tamu utama dan dapur yang langsung terhubung dengan ruang makan. Salah satu dinding punya lemari penyimpanan yang bisa digunakan untuk menaruh televisi.
Lantai teratas sebagai ruang tamu utama. Nord memiliki tangga minimalis dengan tapak mengambang dan bar logam yang berfungsi sebagai pegangan. Ini menyediakan akses ke semua lantai. Para arsitek menyamakannya dengan sebuah rumah pohon.

Rumah Macy Miller
Arsitek Macy Miller memutuskan membangun rumah mini agar terbebas dari biaya hipotek yang memberatkan. Dia membangun rumah itu dari bekas landasan trailer seluas 18 meter persegi di atas tanah seluas 59 meter persegi. Biaya pembangunannya pun sangat minim, yaitu US$ 12 ribu atau sekitar Rp 150 juta. Dibangun pada Desember 2011, semua material ramah lingkungan karena memanfaatkan barang bekas.

Rumah tanpa Sekat
Rumah ini dibangun di Izumo, Prefektur Shimane, Jepang. Daerah ini dikenal sebagai produsen beras. Dibuat oleh Harunatsu-Arch, rumah ini nyaris tanpa sekat. Semua perabot ada di satu lantai. Pemisah kasur dan meja makan hanya lemari setengah dinding. Kesan luas bertambah karena dindingnya dari kaca. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 68 meter persegi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus