Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Rupiah (Sementara) Bersahabat dengan Megawati

12 Agustus 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah menurut Anda pemerintahan Megawati mampu mempertahankan nilai tukar rupiah terus di bawah Rp 10 ribu per dolar?
( 3-10 Agustus 2001)
Ya
59,6% 356
Tidak
32,8% 196
Tidak tahu
7,6% 45
Total 100% 597

EKONOMI, dalam kacamata pasar, berkerabat dekat dengan politik. Indikatornya mudah, tengoklah naik-turunnya nilai tukar rupiah di pasar uang dan kejadian atau isu-isu politik yang menyertainya. Angin politik berembus baik, rupiah berjaya. Dan sebaliknya, jika politik beraroma tak sedap, rupiah pun langsung loyo.

Bukti adagium itu bisa dilihat pada kondisi rupiah tiga pekan terakhir. Akhir Juli lalu, Gus Dur adalah angin buruk dan Megawati adalah angin baik. Tapi itu tak berlangsung secara terus-menerus. Ketika Gus Dur tidak lagi menjadi ”rival” Megawati, angin buruk dan baik itu sekaligus ada pada diri Ketua Umum PDI-P tersebut. Mega dilantik sebagai presiden, rupiah menekan dolar. Mega menunda pengumuman kabinet, rupiah bergoyang-goyang.

Tapi, secara keseluruhan, saat ini ekonomi masih berbulan madu dengan Megawati. Ekonom Cides, Umar Juoro, memperkirakan bahwa masa honeymoon masih akan berlangsung selama dua bulan pertama pemerintahan Mega. Setelah itu? ”Terserah Mega,” kata Juoro. Ini dibenarkan Direktur Riset PT SG Securities, Lin Che Wei. Sekarang ini penguatan rupiah bergantung pada program kerja yang ditawarkan dan dilakukan Mega. Setelah kabinet Mega-Hamzah diumumkan, saat ini, ”There’s no significant good news in the horizon,” kata Che Wei.

Pasar, saat ini, kembali menunggu dengan cemas apa yang akan dilakukan Kabinet Gotong-Royong Mega. Ada tiga pekerjaan penting yang harus dilakukan dalam dua-tiga pekan ke depan: diskusi letter of intent dengan IMF, perampungan revisi APBN, dan negosiasi masalah utang di Paris Club.

Jika ketiganya memberi sinyal positif, ekonomi membaik. Bila tidak, bisa jadi persoalan ekonomi ini akan berbalik menjadi isu politik lagi. Adakah parlemen akan menggoyang Mega? Tak ada yang tahu. Tapi, sementara ini, pasar masih percaya bahwa Mega masih mampu mengendalikan nilai tukar rupiah. Setidaknya itu kata peserta jajak pendapat TEMPO Interaktif pekan lalu.


Jajak Pendapat Pekan Depan:

Kapolda Metro Jaya, Irjen (Pol.) Sofjan Jacoeb, mengeluarkan ultimatum kepada Tommy Soeharto, yang tengah buron, agar segera menyerahkan diri. Kapolda mengumumkan soal hadiah uang sebesar Rp 500 juta bagi pemberi informasi keberadaan terpidana kasus ruilslag aset Bulog dan Goro itu. Hadiah uang, mungkin, hanya dikenal dalam cerita-cerita koboi di era wild-wild west di Amerika Serikat. Persoalannya: layakkah itu diberlakukan di zaman negara hukum modern seperti saat ini? Bagaimana pendapat Anda sendiri? www.tempointeraktif.com .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus