Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kita bisa membuang miliaran rupiah untuk sebuah pesta olah raga, puluhan juta untuk sebuah pesta semacam acid rain party dan sejenisnya. Tapi kita masih memandang karya budaya sendiri sebagai anak tiri yang ”kubiarkanlah kau hidup di rumahku, tapi kau harus cari makan sendiri”.
Sayang, sebuah usaha ”besar” yang dilakukan oleh remaja WOB dalam mempertahankan napas kesenian wayang orang yang tinggal satu-satu ini hanya dipandang sebagai kegiatan remaja biasa. Paling tidak ini tercermin pula dalam penempatan artikel tersebut di Majalah TEMPO, yang masih menganggap aktivitas mereka masuk dalam kategori ”Hiburan”, bukannya ”Seni/Budaya”. Agaknya, jalan masih jauh.
FERI DEWOBROTO
Paduan Suara Gitaswara Sadhana
Jakarta 12740
E-mail: [email protected]
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo