Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Sampah di Antara Kita

14 April 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAMPAH selalu menjadi masalah. Selain sumber polusi, biaya pengolahan sampah, terutama di perkotaan, terus meninggi. Tahun lalu, misalnya, dana yang dipergunakan negara-negara dunia untuk mengelola sampah mencapai US$ 205 miliar atau sekitar Rp 1.993 triliun. Dalam sebuah laporan pada 2012, Bank Dunia menyimpulkan sampah dunia akan terus meningkat sebanding dengan meningkatnya standar hidup dan populasi di perkotaan.

Dunia

  • 1,3 miliar ton
  • Biaya pengelolaan US$ 205 miliar
  • Jumlah penduduk 3 miliar

    Prediksi 2025

  • 2,3 miliar ton
  • Biaya pengelolaan US$ 375 miliar
  • Kenaikan terjadi di kota-kota di negara berkembang
  • Jumlah penduduk 4,3 miliar

    Jenis sampah

  • Organik: 46 persen
  • Kertas:17 persen
  • Plastik: 10 persen
  • Gelas: 5 persen
  • Logam: 4 persen
  • Lainnya: 18 persen

    Menyumbang

  • 5% gas rumah kaca
  • 12 persen emisi gas metana

    Penghasil sampah terbesar (per orang setahun dalam kilogram):

  • Amerika Serikat 720
  • Australia 690
  • Islandia 650
  • Selandia Baru 635
  • Norwegia dan Swiss 600

    *per orang setahun dalam kilogram

    Indonesia

  • 490.000 ton per hari
  • 50 persen lebih sampah rumah tangga

    Metode Pengolahan:

  • Diangkut petugas 23,4%
  • Ditanam 4,2%
  • Dijadikan kompos 1,1%
  • Dibakar 52,1%
  • Dibuang sembarangan 19,2%

    Truk Pengangkut Sampah, 2008:

  • Total 7.700, swasta 3 persen, pemerintah 97 persen
  • Berfungsi: 3.086
  • Amroll truck 905
  • Dump truck 1.574
  • Compactor truck 75
  • Truk biasa 257
  • Lainnya 275

    Bank Sampah:

  • 886 buah
  • Penabung 84.623 orang
  • Sampah terkelola 2.001 ton per bulan
  • Hasil Rp 3,2 miliar per bulan

    Pertumbuhan sampah perkotaan terbesar diperkirakan terjadi di Cina.

    Tempat pembuangan sampah terbesar terletak di Laut Pasifik. Ditemukan oleh Kapten Charles Moore pada 1997, tempat yang diberi nama Great Pacific Garbage Patch ini menampung 3,5 juta ton sampah--80 persennya plastik.

    Sumber: Bank Dunia, Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Discovery.com.

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus