Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

Santapan di Jalur Mudik

13 September 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sepanjang perjalanan mudik, baik jalur pantai utara maupun selatan Jawa, banyak pilihan tempat bersantap. Menyajikan makanan khas, sejumlah rumah makan bisa Anda kunjungi dalam perjalanan pulang. Di antaranya:

Serang
Nasi Sumsum

Nasi dengan sumsum tulang sapi atau kerbau ini khas makanan Serang. Sumsum digoreng dan ditaburkan di nasi, lalu dibungkus daun pisang, dan dibakar hingga beraroma sedap. Konon, makanan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Warung Puri Sumsum di Pasar Lama, Serang, terkenal dengan racikan nasi sumsumnya. Nasi sumsum dilengkapi dengan daging mirip tongseng, empal otot, atau empal goreng.

Harga satu porsi Rp 7.500.

Cirebon
Mi Koclok

Diracik dari mi basah yang disiram seduhan kaldu ayam dan adonan tepung terigu maizena, garam, merica, serta santan kental. Berbeda dengan mi koclok Bandung, di Cirebon kuah kaldu ayamnya lebih kental. Dilengkapi irisan daun bawang, kol, taoge yang direbus hampir matang, ditambah irisan telur rebus, bawang goreng, suwiran ayam goreng, dan emping. Bisa juga ditambah sambal cabai rawit rebus. Salah satu tempat makan favorit adalah Mie Koclok Pak Edy di Jalan Lawanggada. Harga Rp 7.000 per porsi.

Yogyakarta
Jejamuran

Restoran Jejamuran di Sleman, Yogyakarta, menyajikan masakan serba jamur. Ada 16 jenis menu makanan dari jamur seperti sate tusuk, tongseng, gudeg, sup, tom yam, gulai, pepes, rendang, asam-manis-pedas, telur dadar, risoles, dan lumpia. Menu yang beraneka ragam itu membuat pelanggan “melupakan” rasa jamur. Seperti sate daging, sate menawarkan bumbu kacang, kecap, bawang merah, bawang putih, jeruk nipis, dan garam. Sate dari jamur jenis tiram putih ini teksturnya kenyal-kenyal empuk. Bumbunya meresap hingga rasa tawar jamur hilang. Restoran Jejamuran mematok harga mulai Rp 3.000 hingga Rp 15 ribu per porsi.

Surabaya
Kikil Sapi

Kikil sapi punya Pak Said dikenal empuk dengan bumbu yang khas. Saking empuknya, potongan besar kikil bisa dimakan manula yang tak lagi bergigi. Membuka tempat makan sejak 1975, Said merebus kikil selama enam jam. Tiga jam pertama kikil direbus agar empuk, dan tiga jam berikutnya dimasak agar bumbu meresap.

Bumbunya antara lain terdiri atas bawang putih, kemiri, ketumbar, jintan, pala, merica, dan cabai merah. Kikil disajikan dengan kuah kental berbumbu kemiri, tanpa santan, atau bisa juga berbumbu kacang. Warung di Jalan Raya Pagesangan, Surabaya, ini menjual satu porsi Rp 8.000 atau Rp 9.000 dengan lontong.

Tasikmalaya
Kupat Tahu

Ketupat dicampur tahu goreng potongan kecil lalu diberi bumbu kacang. Berbeda dengan menu sama di daerah lain, kupat tahu Tasikmalaya tak menggunakan taoge rebus. Rumah makan Kupat Tahu Kabita di Jalan Tarumanegara, Tasikmalaya, menjadi favorit untuk menu ini. Rasa bumbu kacangnya sangat khas. Kabita memberikan kesempatan pelanggannya memilih tahu gorengan: digoreng garing kriuk-kriuk atau digoreng setengah matang. Harga tiap porsi Rp 8.000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus