Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satire bertebaran di Tembi Contemporary Gallery, Bantul, Yogyakarta. Di ruang pameran galeri itu, perupa Muhammad Yusuf, 35 tahun, anggota Taring Padi, melontarkan protes. Hanya, protes Ucup—begitu panggilan akrabnya—tak lagi frontal seperti ketika ia dan rekan-rekannya mendirikan Lembaga Kesenian Rakyat Taring Padi pada 1998 dan membuat poster-poster ”propaganda” yang bertolak dari teknik cukil kayu. ”Saya memang tak lagi meledak-ledak seperti dulu, saat masih terpengaruh euforia reformasi,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo