Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, layakkah Edhie Baskoro Yudhoyono menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat? 26 Mei-2 Juni 2010 | ||
Ya | ||
8,79% | 102 | |
Tidak | ||
86,65% | 1.006 | |
Tidak Tahu | ||
4,57% | 53 | |
Total | 100% | 1.161 |
Munculnya nama Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai calon tunggal Sekretaris Jenderal Partai Demokrat mengundang komentar miring. Menurut Arbi Sanit, pengamat politik dari Universitas Indonesia, pemilihan Edhie bisa mengakibatkan kepengurusan partai kurang efektif. Alasannya, Edhi dinilai kurang berpengalaman mengurus partai. "Ini jauh dari cukup untuk menjamin Partai Demokrat jadi lebih baik," kata Arbi, Rabu dua pekan lalu di Jakarta.
Ahmad Mubarok, Ketua Tim Sukses Pemenangan Anas Urbaningrum, mengakui belum adanya kandidat lain untuk sekretaris jenderal selain Edhie. "Belum melirik-lirik yang lain juga," katanya. Anas sebelumnya mengatakan ada sejumlah nama yang bakal masuk kepengurusan baru Partai Demokrat pascakongres.
Menurut mayoritas responden jajak pendapat Tempo Interaktif pekan lalu, Edhie Baskoro, yang akrab dipanggil Ibas, tidak layak menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Sebaliknya, hanya kurang dari sepuluh persen responden yang setuju anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menjabat posisi itu.
"Buat Ibas, belum saatnya Anda menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Sepengetahuan saya, Anda belum terlalu mengerti masalah politik. Takutnya, Anda hanya dijadikan bumper senior-senior di partai," tutur Leo, seorang pembaca Tempo.
Indikator Pekan Depan Anggota Dewan menilai Darmin layak dijagokan sebagai orang nomor satu di bank sentral. Dia dianggap mampu menjembatani urusan fiskal dan moneter. "Setelah Agus Martowardojo jadi Menteri Keuangan, yang paling layak Gubernur Bank Indonesia adalah Darmin Nasution," kata Achsanul Qosasih dari Fraksi Partai Demokrat, Rabu pekan lalu. Ekonom Dradjad H. Wibowo berpendapat serupa. Mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat ini menilai Darmin berpengalaman. Darmin adalah mantan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan dan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan komisaris bank. Namun, menurut ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, Darmin lebih cocok menjadi Menteri Keuangan karena terbukti andal sebagai Direktur Jenderal Pajak. Menurut Anda, layakkah Darmin menjadi Gubernur Bank Indonesia? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo