Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Soal merkuri dan gigi

18 Mei 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya, sebagai Ketua Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (Ikorgi), ingin menanggapi tulisan "Cuci Darah Lantaran Gigi" (TEMPO, 6 April 1991, Kesehatan) yang menurut saya bisa meresahkan para dokter gigi maupun masyarakat pemakai jasa dokter gigi. Adapun tanggapan saya sebagai berikut: 1. Merkuri memang digunakan dalam tambalan amalgama untuk gigi. Ia digunakan dalam campuran dengan unsur logam lain seperti Ag, Cu, Sn, dan Zn. Di kalangan kedokteran gigi, campuran tersebut umumnya disebut amalgam-perak. 2. Amalgam-perak ini telah digunakan sebagai tambalan sejak 150 tahun lalu. Sampai saat ini masih dianggap cukup baik, relatif mudah, tahan lama, dan belum ada tambalan lain yang menyamainya dalam ketahanan. 3. Untuk menambal dengan amalgam, merkuri dan campuran logam tersebut di atas diaduk dengan perbandingan 1:1. Setelah itu, adukan diperas kembali supaya kelebihan merkurinya keluar, karena kelebihan itu akan mempengaruhi sifat fisik amalgam. 4. Setelah ditambal, merkuri memang menguap dan bisa masuk ke dalam plasma darah, tetapi konsentrasinya sangat kecil dan akan hilang setelah tiga hari. 5. Menurut Craig, O'Brien, dan Powers (1987), sekali terjadi amalgamasi, merkuri akan terikat oleh Ag dan Sn, dan tidak mempunyai efek toksik seperti mercuri bebas. Tetapi kalau dipanaskan sampai lebih kurang 80 derajat celsius, merkuri dapat menguap dan berbahaya. 6. Kasus keracunan merkuri memang terjadi pada orang yang sensitif terhadap merkuri, tapi itu tidak banyak, sehingga tidak kuat untuk melarang penggunaan amalgam sebagai tambalan 7. Prosedur penambalan gigi biasanya menggunakan isolasi. Di negara-negara maju, dilakukan dengan menggunakan isolator karet (rubberdam) sehingga kecil kemungkinan untuk terisap melalui pernapasan. 8. Sebetulnya, yang mempunyai risiko tinggi terkena keracunan amalgam adalah para dokter gigi dan pembantunya, yang setiap hari menangani amalgam yang mungkin masih dalam bentuk tidak terikat dengan logam lain. Pada 1989, pernah dilakukan penelitian terhadap tenaga yang menangani kesehatan gigi yang sehan-harinya menggunakan amalgam, ternyata tidak ditemukan kelainan fungsi organ-organ tubuh meskipun ditemukan adanya merkuri dalam plasma darahnya. 9. Jika memang merkuri dalam tambalan amalgam menguap terus, sifat fisik tambalan tersebut tidak tahan lama (hancur atau lepas). 10. FDI (Federation Dentaire Internationale) dan ADA (Amer- ican Dental Association) menyatakan bahwa penggunaan amalgam masih dapat dipertangungjawabkan. Dalam tulisan TEMPO itu terlihat kejanggalan dalam pernyataan Lasse Andersen, yang perlu dipertanyakan: a. Yang bersangkutan sudah berumur 47 tahun. Kalau ia betul-betul keracunan merkuri dari giginya, mengapa gejala itu baru terlihat lebih kurang dua puluh tahun kemudian? b. Betulkah Lasse Andersen keracunan merkuri dari gigi dan bukan dari sumber lain? Pertanyaan ini mengingat adanya 500 ribu dari 8,5 juta penduduk Swedia terkena keracunan merkuri. Padahal, Swedia adalah negara industri yang prevalensi kariesnya sekarang sudah rendah dan kebutuhan akan penambalan gigi sudah sangat menurun. c. Karena itu, data yang diungkapkan oleh Lasse Andersen, pemakaian amalgam menurun dari sepuluh ton menjadi enam ton per tahun, agaknya tidak masuk akal. Sebab, satu tambalan yang sedang hanya membutuhkan 600 mg amalgam saja. Jadi, orang Swedia membutuhkan lebih kurang 20 juta tambalan amalgam per tahun. Padahal, prevalensi mereka sudah sangat berkurang. PROF. DRG. E.H. SUNDORO Ikorgi -- Ikatan Konservasi Gigi Lab. I Konservasi Gigi FKG - UI Salemba 4 Jakarta 10430

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus