Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Surat

6 April 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalan Berlubang

JALAN berlubang itu seperti siklus tahunan karena muncul seiring dengan musim hujan. Dari tahun ke tahun terus seperti itu, dan terjadi di mana-mana. Bogor seperti tak memiliki bupati karena jalan berlubang itu merata di hampir semua wilayah dan seolah-olah dibiarkan begitu saja.

Mungkin lubang itu sebentar lagi ditambal dengan aspal, yang akan hancur lagi di musim hujan berikutnya. Penambalan itu seperti proyek musiman juga, rutin tiap musim hujan selesai. Mengapa pemerintah seperti tak punya solusi tuntas terhadap jalan berlubang? Orang awam saja paham musuh aspal adalah air menggenang.

Maka, agar mengalir, air perlu disalurkan dengan drainase. Nah, jalan di Indonesia umumnya tak dilengkapi saluran air sehingga kerusakan pasti terjadi. Tapi sulit dijumpai ketika proyek menambal itu sekalian membangun saluran air. Sama sulitnya meraba jalan pikiran para pengurus pemerintahan: apakah soal-soal mendasar seperti ini terpikirkan?

Arline Hanoum
Ciomas, Bogor


Kecewa Layanan Telkom Speedy

Saya pelanggan telepon rumah dan Telkom Speedy Jambi sejak sekitar lima tahun lalu. Untuk Speedy, saya memilih paket Familia (kuota 15 jam per bulan) karena saya tidak begitu banyak membutuhkan Internet di rumah—kecuali untuk hal-hal mendesak terkait dengan pekerjaan.

Sejak pertengahan 2014, berkali-kali saya ditelepon petugas pemasaran paket Speedy Indihome dari Medan. Mereka menawarkan pengubahan paket Speedy saya ke Indihome. Saya tak menggubrisnya karena saya pikir ini upaya penipuan.

Awal September tahun lalu, penawaran paket serupa kembali saya terima. Kali ini ada sedikit unsur pemaksaan dari si petugas dengan dalih bahwa seluruh Indonesia kini harus memakai Indihome. Karena mungkin ini memang "program nasional", saya akhirnya setuju. Selain itu, saya dijanjikan mendapat layanan full services 24 jam, kuota unlimited, serta telepon gratis dan lebih murah.

Lantaran fitur paket Indihome antara lain kuota unlimited, mulai Oktober 2014, saya pun memakai Internet sepuasnya. Tapi alangkah kagetnya saya ketika pada tagihan periode November jumlah yang harus saya bayar untuk Speedy Rp 247.665 dan telepon rumah Rp 49.500. Bukankah untuk Indihome seharusnya saya hanya dikenai biaya Rp 160 ribu dan teleponnya gratis?

Melalui akun Twitter saya ngetwit soal ini dan ditanggapi @TelkomCare pada 18 November 2014. Dari sinilah saya mengetahui bahwa paket Speedy saya belum diubah. Artinya, pembayaran bengkak karena saya terkena harga kelebihan kuota. Setelah saya ceritakan kronologinya, Telkom berjanji akan menindaklanjuti.

Hanya, yang membuat saya jengkel, sejak November 2014 sampai Maret 2015, komplain saya tidak pernah ditanggapi. Sama sekali tidak ada tindak lanjut dari Telkom (Jambi). Merasa selama ini pembayaran saya lancar tapi komplain saya dicueki, saya pun mulai berpikir untuk mogok membayar. Namun ternyata, dalam soal menagih, Telkom sangat gencar.

Pada pekan terakhir Maret lalu, saya menelepon 0741-147 dan dijawab petugas bernama Ika. Saya jelaskan bahwa saya meminta pencabutan Speedy. Permintaan itu didaftar dengan nomor 2015-03-IS290692. Telkom harus ingat bahwa pelanggan membayar untuk dilayani.

Joni Rizal
Jambi


Ralat dan Permintaan Maaf

Pada rubrik Obituari Tempo edisi 30 Maret-5 April 2015, terdapat tulisan berjudul "SAS" yang, karena kesalahan teknis, tidak mencantumkan nama penulis. Penulis Obituari tersebut adalah Suka Hardjana. Kami mohon maaf kepada pihak-pihak terkait atas kesalahan tersebut.

—Redaksi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus