BERMULA dari ide Direktur Utama Eric Samola, program student rate Departemen Pemasaran TEMPO bergulir terus. Program ini menyalurkan TEMPO di kampus dengan potongan harga. Penyalurnya adalah orang dalam kampus itu sendiri. Mereka dapat perorangan, koperasi mahasiswa, atau pengelola bursa buku di kampus. Untuk menumbuhkan jiwa wiraswasta dan menambah keterampilan dalam memasarkan produk itu, para penyalur itu terlebih dahulu diikutkan dalam pendidikan manajemen pemasaran. Pendidikan seperti itu sudah diberikan TEMPO pada tahun 1991 dan 1993. Februari ini kelas model ini akan dibuka kembali, dengan peserta khusus: para koordinator student rate wilayah Jakarta. Dengan upaya seperti itu, pemasaran TEMPO di kampus -- lewat student rate -- melonjak terus. Ketika dimulai, 1987, hanya terjual 250 eksemplar/pekan, tapi pada akhir 1993, jumlah itu sudah mencapai angka 7.500 eksemplar. Kami menganggap kampus sesungguhnya pasar yang sangat potensial. "Para lulusan perguruan tinggi itu nantinya bakal menjadi tenaga kerja yang berdaya beli tinggi" kata H. Mahtum, "panglima" program ini. Dan H. Sigit Pramono, sang "komandan" yang menjadi penanggung jawab sehari-hari program tersebut, merasa optimistis. "Bila semasa mahasiswa mereka sudah terbiasa membaca TEMPO, niscaya sesudah bekerja nanti mereka akan terus menjadi pembaca setia," katanya. Tapi, tentu saja, program masuk kampus tak semata dengan motif bisnis. Yang lebih penting bagaimana TEMPO ikut berperan dalam derap dunia kemahasiswaan, yang sering menjadi sumber berita yang relevan. Untuk itu tak jarang kami ikut membantu kegiatan mahasiswa di berbagai kampus. Mulai dari seminar ilmiah, kegiatan seni, atau pameran buku. Beberapa waktu yang lalu, kami menyelenggarakan pameran foto keliling di kota-kota pelajar. Di Universitas Trisakti dan Universitas Airlangga, dan beberapa yang lain, kami bahkan menyelenggarakan pendidikan khusus jurnalistik, sekaligus membantu penerbitan yang ada di kampus itu. Yang jelas, program student rate pun makin meluas. Akhir tahun lalu, TEMPO masuk ke Sekolah Tinggi Manajemen Labora. Di sini pun ternyata jatah TEMPO terus meningkat. TEMPO dan Labora sempat menyelenggarakan seminar tentang peranan BUMN menyongsong PJPT II, di Jakarta, 11 Januari 1994. Kemudian pekan lalu, student rate TEMPO bergulir ke Universitas Mercu Buana (UMB), milik pengusaha terkemuka H. Probosutedjo. Sambutan di kampus megah yang terletak di daerah Kebon Jeruk, Jakarta, itu berlangsung sangat meriah. Rektor UMB Prof. Harun Zain -- bekas Gubernur Sumatera Barat dan menteri tenaga kerja -- dibantu Pembantu Rektor II Ir. Suharyadi, menyelenggarakan acara penandatanganan kerja sama resmi antara TEMPO dan UMB, dihadiri oleh sivitas akademika perguruan tinggi itu. Pada saat yang bersamaan UMB juga menandatangani kerja sama dengan PTP XXXI. Wartawan berbagai media Ibu Kota termasuk TVRI pun diundang. Dari TEMPO hadir H. Mahtum dan H. Sigit Pramono. Prof. Harun Zain menyambut masuknya TEMPO ke kampus UMB sebagai hal positif di era informasi ini. "Para dosen dan mahasiswa harus memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan pers masuk kampus ini," katanya. TEMPO akan membantu penerbitan majalah kampus Mercu Buana, selain akan terlibat dalam pendidikan jurnalistik di sana. Nah, pembaca, kami yakin program ini akan terus bergulir. Suatu saat kami mungkin akan mengetuk kampus Anda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini