Setelah beberapa kali nama dan alamat saya tercantum pada Kontak Pembaca dan Komentar di TEMPO, saya sering mendapat surat dari berbagai daerah, bahkan ada dari luar negeri. Banyak surat tersebut yang bernada simpatik dan positif. Sebaliknya, juga banyak surat kaleng yang bernada antipati dan negatif. Dari surat yang banyak itu, ada pengalaman yang tak enak bagi saya. Pada 21 November 1991, saya menerima surat kaleng yang dikirim oleh orang misterius. Isinya, caci maki dan penghinaan, bukan hanya kepada saya pribadi, tetapi sudah mencakup kelompok mayoritas tertentu. Sungguh, sangat menusuk perasaan dan menginjak harga diri. Menurut saya, ini bisa dikatakan suatu bentuk terorisme internasional. Sengaja dibuat untuk menimbulkan perpecahan bangsa dan negara khususnya, dan perdamaian dunia umumnya. Namun, saya tetap tenang dan menasihati diri sendiri dalam menghadapi keterkejutan itu. Wahai, si penulis surat kaleng, sedang kacaukah diri Anda? Frustrasikah Anda? Mengapa Anda luapkan kepada saya yang tidak mengerti persoalan Anda? Mengapa Anda tega berbuat sekeji itu? Cobalah berusaha tenang, tidak ada manfaat yang positif dengan cara berbuat seperti itu. Bertobatlah Anda. Saya pribadi memaafkan kekeliruan Anda tersebut. Semoga Tuhan mengampuni kekhilafan Anda tersebut. Untuk amannya, surat kaleng tersebut saya titipkan kepada yang berwenang sekadar bukti bahwa telah ada bentuk terorisme internasional melalui surat kaleng. Kepada masyarakat, bila menerima surat kaleng yang bernada negatif, saya mohon janganlah cepat terbakar emosi. TOTO WIBOWO Kalimantan Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini