Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penjelasan Bank Niaga
Sehubungan dengan keluhan yang disampaikan Ibu Lola Alice Juliani yang berjudul KPR Bank Niaga Mengecewakan (Majalah TEMPO Edisi 5-11 Juli 2004), kami ingin menanggapi keluhan tersebut.
Pertama-tama, kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang kami berikan kepada Ibu Lola Alice Juliani berkaitan dengan proses pengajuan kredit di Bank Niaga.
Perlu kami sampaikan bahwa pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) di Bank Niaga harus melalui tahapan dan prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan jenis kredit yang diajukan. Hal ini kami lakukan semata-mata untuk melindungi hak dan kewajiban semua pihak, baik bank maupun calon debitornya, selama berlangsungnya tenggang waktu kredit yang disepakati kedua belah pihak.
Kepuasan nasabah merupakan fokus dari seluruh usaha kami dalam upaya menjaga dan terus meningkatkan kualitas layanan Bank Niaga.
Dina Sutadi
Juru Bicara PT Bank Niaga Tbk.
Pengalaman Bermain Valuta
Akibat tergiur janji muluk Fortune Channel Investment, saya tersungkur. Ceritanya, pada 28 Februari 2004, saya menanamkan duit US$ 10 ribu sebagai modal minimum di PT Fortune Channel Investment, Jakarta. Uang itu akan mereka memainkan dalam bentuk jual-beli mata uang poundsterling terhadap dolar Amerika. Saya tergiur dengan investasi ini karena janji yang mereka berikan menarik, antara lain keuntungan 10 persen setiap bulan, bahkan bisa lebih besar. Kalaupun ada kerugian, mereka bisa membatasi maksimum 300 poin.
Namun, pada 11 Maret 2004, effective margin saya tinggal US$ 2.976. Mereka mengatakan kapal yang besar akan lebih kuat menahan gelombang yang besar. Kalau modal yang ada pas-pasan, mereka sulit melakukan transaksi. Bujuk rayu ini membuat saya menambah modal US$ 8.000. Tapi, pada 14 Maret 2004, effective margin saya tinggal US$ 5.154. Melihat kenyataan ini, saya menambah lagi modal US$ 4.000, dengan alasan yang sama.
Yang mengagetkan, pada 7 Juni 2004, effective margin saya tinggal US$ 609, sehingga mau enggak mau saya harus menambah modal kembali sebesar US$ 1.108. Kalau tidak, mereka tidak mau melakukan transaksi dan lama-lama modal saya akan habis karena termakan bunga akibat posisi kurs yang ditahan (tidak menguntungkan untuk dilepas).
Terakhir, pada 24 Juni lalu, effective margin saya tinggal US$ 1.067. Saya tidak mau menambah modal lagi dan mereka juga tidak mau melakukan transaksi lagi. Saya merasa terjebak. Bayangkan, dari modal US$ 23 ribu, tinggal US$ 1.018. Memang pada mulanya mereka mengatakan uang dapat diambil sewaktu-waktu tanpa penalti. Tapi bagaimana saya mau keluar kalau mereka memasang posisi kurs yang merugikan? Kalau saya tarik, pasti rugi besar. Mau enggak mau tambah modal.
Mereka menyalahkan saya karena terlalu banyak ikut campur dalam penentuan transaksi jual-beli. Memang benar itu saya lakukan, tapi saya memutuskan berdasarkan hasil konsultasi dengan mereka yang katanya memiliki teori yang canggih dalam memprediksi pasar. Tidak mungkin saya mengambil keputusan tanpa konsultasi dengan mereka karena saya buta sekali mengenai fluktuasi mata uang asing. Mereka bahkan pernah melakukan stop loss sebesar US$ 650 dan US$ 1.450 per transaksi. Padahal mereka menjanjikan maksimum 300 poin per transaksi. Akhirnya, semua posisi kurs yang ditahan harus dilepas rugi, sehingga uang saya tinggal US$ 700 dari US$ 23 ribu. Pihak PT Fortune Channel Investment merasa tidak bertanggung jawab. Pilihan ada di tangan saya: tambah modal atau tutup.
Saya kecewa dan merasa tertipu karena hal ini tidak sesuai dengan apa yang mereka janjikan. Bagi para pembaca, harap berhati-hati dalam menanamkan modal untuk jual-beli mata uang asing. Jangan percaya janji muluk-muluk yang justru menjebak dan mendatangkan kerugian.
Harold Korda
Jalan Sukasari 3/67, Bogor
Tanggapan BCA
Kami mohon maaf sehubungan dengan keluhan Ibu Hj. Allena yang disampaikan melalui Majalah TEMPO Edisi 14-20 Juni 2004 akibat kekurangnyamanannya saat bertransaksi di cabang kami beberapa waktu lalu.
Dapat kami sampaikan bahwa Nyonya Allena bisa langsung datang ke cabang terkait untuk mendapat informasi mengenai mutasi pada rekening tabungan sebagaimana yang dimaksud.
Pada kesempatan ini, kami juga mengimbau kepada segenap nasabah BCA untuk senantiasa menyimpan buku tabungan serta kartu ATM BCA dengan baik dan melakukan pengecekan atas transaksi yang telah dilakukan secara berkala melalui cabang terdekat. Yang tak kalah pentingnya, hindari menginformasikan PIN kepada siapa pun dengan tujuan apa pun. Ini semata-mata demi kenyamanan dan keamanan dana nasabah.
Dwi Narini
Manajer PT Bank Central Asia Tbk.
Teror terhadap Menteri Lingkungan
Perjuangan melestarikan alam dan lingkungan hidup memang selalu penuh risiko. Aktivis lingkungan hidup di berbagai belahan bumi sering mendapat teror ketika melakukan tugas mereka yang mulia. Bahkan anggota Greenpeace dan World Wide Fund for Nature (WWF) di beberapa tempat menjadi korban tatkala harus berhadapan dengan penguasa dan pengusaha yang lalim.
Di Indonesia, kasus serupa pernah menimpa sejumlah aktivis yang memperjuangkan kasus penghancuran lingkungan di wilayah yang sekarang dikuasai Freeport di Papua, Indorayon di Porsea, Tapanuli Utara, Leuser, dan lain-lain. Tahun lalu, kami pun pernah mendapat ancaman misterius (per telepon) dari orang-orang yang tak jelas identitasnya ketika LSM yang kami pimpin giat mengadvokasi masalah penyelundupan kayu gelondongan di perairan Papua, yang kami sinyalir melibatkan sejumlah oknum TNI Angkatan Laut.
Sekarang para teroris lingkungan sudah semakin nekat. Mereka bahkan tidak lagi segan-segan mengancam petinggi negara yang dianggap menghalangi ambisi mereka untuk mengeruk keuntungan besar dari penghancuran habitat. Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim pun tak luput dari ancaman ini. Belum lama ini beliau mendapat terror, bahkan ancaman pembunuhan, dari orang-orang yang tidak berani menunjukkan identitas. Saya kira hal itu terkait dengan tugas-tugasnya yang berat. Saya tahu Menteri Nabiel tak ingin meladeni orang gila tersebut. Tapi, kalau itu sampai menjadi kenyataan, kan, konyol namanya.
Sulit memastikan pelaku teror terhadap Pak Nabiel yang mengancam akan meledakkan mobilnya dan menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisinya. Ketika saya mengkonfirmasikan hal itu kepadanya, beliau menjawab, ?Bismillah saja!? Sekadar gambaran, kasus lingkungan hidup yang sedang hangat ditangani Kementerian Lingkungan Hidup yang mungkin memunculkan orang-orang nekat antara lain Proyek Ladia Galaska, pencurian pasir laut di Kepulauan Riau, dan Proyek Reklamasi Pantai Utara (Pantura) Jakarta. Saya tidak menuduh, tapi kasus yang terakhir paling memungkinkan menjadi ancaman serius.
Nabiel Makarim sangat keras menentang reklamasi Pantura Jakarta. Tidak aneh kalau kasus ini sampai ke pengadilan. Menteri Negara Lingkungan Hidup diadukan ke pengadilan tata usaha negara oleh enam kontraktor Proyek Reklamasi Pantura Jakarta karena mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2003, yang intinya berisi ketidaklayakan analisis mengenai dampak lingkungan Proyek Reklamasi Pantura. SK ini jelas sangat mengganggu untuk sebuah proyek raksasa.
Tindakan Menteri Lingkungan Hidup kami kira sudah tepat. Sebagaimana kata Pak Ali Sadikin, reklamasi Pantura Jakarta akan lebih banyak mudaratnya bagi lingkungan dan rakyat kecil. Misalnya masalah sumber bahan urukan yang dibutuhkan para kontraktor itu, sebanyak 330 juta meter kubik, untuk membangun lahan reklamasi seluas 2.500 hektare. Dari mana tanah urukan sebanyak itu bisa didapat di Jakarta tanpa mengganggu ekosistem? Kalau hal ini terjadi, Jakarta bisa tergenang air jika terjadi musibah banjir. Para nelayan di Pantai Utara Jakarta akan kesulitan mencari ikan. Pokoknya, itu sangat gila. Sedangkan keinginan dari BP Pantura adalah urukan itu akan diambil dari Banten, Jonggol, Parungpanjang, atau pasir muara Sungai Cisadane dan Citarum. Padahal Banten dan Jonggol selama ini menjadi wilayah konservasi air, sementara Sungai Cisadane dan Citarum merupakan sumber air Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, yang ditakutkan akan terganggu jika pasirnya dikeruk.
Yang jelas, dari kasus ini, para pengusaha yang mendapat izin dari Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan agar SK Menteri Negara Lingkungan Hidup dicabut. Kami mengikuti kasus ini. Kami akan memobilisasi massa kalau reklamasi Pantura Jakarta dilanjutkan. Kantor Menteri Riset dan Teknologi juga perlu kami ingatkan karena terakhir ada kesan mereka mencoba mencari solusi melalui rekayasa teknologi, tapi buntutnya tetap reklamasi dilanjutkan.
John Handol M.L.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Reformasi Pembangunan
Keluhan terhadap Produk PT Telkom
Kami dengan sengaja mengusung masalah produk baru PT Telkom, TelkomSave Chip, di Majalah Tempo, agar masyarakat bertambah kritis. Selama ini TelkomSave Chip tidak pernah ada kendala. Namun, begitu sosialisasi dan penetrasi pasar gencar dilakukan, gejala ketidakberesan atau kelemahan dari produk tersebut mulai tampak atau dibuat secara sengaja tampak timbul karena memang perbedaan tarif kartu TelkomSave Chip ini dengan tarif telepon normal sangat jauh. Sehingga ada kesan yang kuat dari PT Telkom untuk setengah hati mendukung suksesnya kartu TelkomSave Chip.
Perlu diketahui, kami adalah agen penjualan untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sementara prinsipal kami adalah PT Centralindo Panca Sakti, yang memberikan wewenang melalui cabangnya di Yogyakarta kepada kami untuk menjadi agen penjualan atas produk baru kartu TelkomSave Chip.
Perlu kami jelaskan juga bahwa kartu TelkomSave Chip adalah kartu telepon yang berisi pulsa berbasis VoIP (voice over Internet protocol) yang bisa diakses pada nomor 17017 (lewat operator Telkom), bisa melalui telepon biasa (kantor atau rumah), dan handphone Flexi Trendy atau Classy dengan tarif flat rata-rata Rp 1.250 per menit untuk sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) dan sambungan langsung internasional (SLI) ke beberapa negara. Kontak ke handphone berbasis GSM Telkomsel adalah Rp 1.400 per menit, dan operator selain Telkomsel seperti Satelindo dan Pro-XL sebesar Rp 2.500 per menit.
Yang menjadi perhatian kami, selama ini keluhan yang muncul dari pelanggan selalu ditujukan kepada kami. Kami lalu meneruskannya Customer Care TelkomSave Chip milik PT Centralindo Panca Sakti. Karena seringnya komplain yang masuk kepada kami, dan kami melihat dari Customer Care tidak bisa memberikan jawaban, selanjutnya kami coba untuk mencari jawaban langsung ke PT Telkom Divisi Multi Media Bagian Customer Care dengan nomor 0800-11-99999. Kami melihat jawaban yang kami terima kurang memuaskan.
Kami ingin agar Direktur Utama PT Telkom mendengar keluhan ini. Karena mungkin saja sebagian pihak di Telkom masih menginginkan sistem tarif lama. Karena, mereka bisa mengeruk keuntungan yang luar biasa banyak. Apabila sistem kartu TelkomSave Chip ini bisa lancar, kami kira handphone yang berbasis GSM akan tenggelam karena biaya tarif per-menitnya masih sangat tinggi.
S. Suryo Widjaja
NafaComm Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah
Penyiksaan di Penjara Irak
Tiga tahun lalu, lewat berbagai perjanjian, Presiden Amerika Serikat George Bush mulai mengajukan tuntutan agar Amerika Serikat dibebaskan dari pengadilan atas kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia. Tapi sesudah itu ia malah menyerang Irak. Bahkan, setelah terungkap penyiksaan yang dilakukan tentara Amerika di penjara-penjara di Irak atau di lain, Amerika malah mendapat izin untuk mengelola beberapa penjara di dunia. Di tempat ini para tahanan mendapat perlakuan buruk dan dijaga supaya tidak mendapat bantuan hukum. Baru-baru ini, terungkap bahwa pemerintah Presiden Bush tengah mencari dasar untuk melegitimasi dan mengesahkan penyiksaan tersebut.
Sebagai warga negara Amerika, saya muak dan terkejut melihat tindakan pemerintah. Jelas sekali bahwa kemarahan pemerintah Presiden Bush lebih disebabkan oleh diungkapkannya penyiksaan di penjara, bukan karena melihat tindak kejahatan itu. Saya mengutuk pemerintah ini atas segala hal yang terjadi dan pelanggarannya terhadap hak asasi manusia. Itu sebabnya, saya mendesak Anda dan warga di sini untuk mempengaruhi pemerintah supaya mundur dari berbagai perjanjian yang membebaskan Amerika dari proses hukum untuk kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi.
Pemerintah Amerika Serikat tidak lagi berhak menyebut dirinya sebagai polisi atau penjaga hak asasi manusia. Tindakan politik dan militer pemerintah ini tidak memenuhi nilai moral ataupun etika, melanggar Konvensi Jenewa, dan harus dikutuk. Amerika keliru ketika menganggap dirinya sebagai dasar, menuding seseorang sebagai teroris, menganggap dunia membutuhkan dorongannya terhadap rezim yang diktator, termasuk yang dilakukan terhadap Saddam Hussein tahun 1980-an.
Tindakan Amerika terhadap Irak adalah salah. Hanya melalui tindakan yang kooperatif, bukan secara sepihak, masalah dapat diatasi. Presiden Bush harus bisa menyadari bahwa ia dipilih tidak untuk menjadi diktator di dunia. Sayangnya, saya bertanya-tanya invasi baru apa yang ia rencanakan.
John F. Frenzel
1945, Coolidge
Saginaw, MI 48603-4739, USA
Lebih Baik Menjadi Oposisi
Melihat hasil penghitungan suara hampir pasti Wiranto, Amien Rais dan Hamzah Haz tersingkir dari bursa calon presiden RI. Nah saya menyarankan kepada capres yang kalah daripada sibuk-sibuk merapat ke sana-sini sebaiknya mengikrarkan diri menjadi oposisi. Oposisi jauh lebih baik dibanding dagang sapi atau merengek-rengek minta jatah kekuasaan. Dan jika sukses menjadi oposisi, rakyat akan memberi apresiasi sebagai bekal politik di masa depan.
M. zulfikar
Ciledug, Jakarta Selatan
Pemilihan Presiden dan Investor Asing
SEJUMLAH calon presiden dan wakil presiden mengawali kampanye pada pemilihan yang lalu dengan turun ke pasar, mendatangi, menyalami para pedagang, membeli dagangannya, dan bertanya ini-itu. Tapi sayang, para kandidat itu tidak pernah menyentuh hal dasar yang selama ini menjadi soal mereka (para pedagang itu) , yaitu memberikan solusi atas keluhan rakyat, bagaimana agar harga barang kebutuhan sehari-hari itu tidak mahal. Bukankah tantangan yang paling nyata dihadapi pemerintah, sekarang maupun mendatang, adalah menciptakan stabilitas ekonomi, terutama tingkat harga barang kebutuhan sehari-hari?
Pemerintah barangkali saja sudah berupaya mencoba memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme, tapi kenyataan yang ada; berbagai kasus penyelundupan masih terus saja berlangsung, seperti penyelundupan beras, gula, daging, dan barang berharga lain. Sungguh ironis, Indonesia, yang berwilayah luas dan berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa, masih menggantungkan kebutuhan dasarnya terhadap produk pertanian asing, seperti kedelai, kapas, gula, bahkan beras.
Beberapa pihak mengatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia erat kaitannya dengan pelaksanaan Pemilu 2004. Diyakini, respons masyarakat terhadap hasil pemilihan presiden 2004 akan mempengaruhi iklim pertumbuhan ekonomi, terutama menyangkut laju investasi di Indonesia.
Pihak Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga mengakui respons atau penolakan terhadap hasil pemilihan presiden memang tidak secara langsung akan mempengaruhi jalan investasi ke Indonesia. Namun, kalau dibiarkan hingga berlarut-larut, hal ini tentu akan memberikan pengaruh buruk kepada para investor asing.
Respons masyarakat terhadap hasil pemilihan presiden bisa disebabkan penolakan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden terpilih. Karena itu, jika terjadi hal demikian, diharapkan dapat cepat diatasi. Yang pasti, investor mengharapkan agar presiden terpilih nanti mempunyai kredibilitas dan kemampuan manajemen ekonomi bangsa yang baik.
ARYO RAHARJO
Kompleks Perum UT I/6
Jabon Mekar, Parung, Bogor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo