Surat untuk PT Porter Rekayasa Utama

KAMI memahami kejengkelan Anda (PT Porter Rekayasa Utama) mengenai pemerasan di Pelabuhan Tanjungpriok seperti yang tertuang pada rubrik Surat Pembaca di TEMPO edisi 8 Maret 1999.

Sebenarnya, surat pembaca Anda kurang lengkap karena tidak mencantumkan description of goods, port of loading, pihak yang berhak pada B/L, misalnya to consignee, to order. Hal ini penting karena B/L bisa diperjualbelikan. Tanpa keterangan di atas, pembaca sulit untuk memperkirakan. Yang kami ketahui, ongkos pengapalan (freight rate) dari setiap perusahaan pengapalan samudra maupun freight forwarder sangat beragam, bahkan jenis tagihannya berbeda kecuali perusahaan pelayaran yang tergabung dalam shipping conferences.

Mengenai enam item tagihan yang dikenakan freight forwarder kepada Anda, dapat kami jelaskan bahwa biasanya, dalam keadaan normal, tiga item, yaitu administrasi, delivery order, dan document fee digabung menjadi satu dengan istilah administration atau document fee saja, sedangkan item CFS (container freight station) biasa dikenakan untuk barang yang berstatus CFS (LCL), yaitu ongkos handle container, stripping/unstuffing. Namun, kalau melihat tagihannya yang memakai minimum 3 M3, kami kira itu tidak tepat karena umumnya perhitungan di atas hanya dipergunakan untuk ocean freight.

Sementara itu, keluhan Anda mengenai kurs tukar yang dipergunakan oleh forwarder, hal ini pernah kami bicarakan dengan Sekretaris GINSI Cabang Jawa Timur. Kami mengusulkan agar dasar kurs bea dan cukai yang berlaku satu pekan layak dijadikan standar transaksi, sedangkan alternatif lainnya bisa menggunakan kurs tukar Bank Indonesia, dengan catatan keadaan kertas dolar tersebut harus diperhatikan karena mempengaruhi pembayaran.

Sedangkan untuk menekan high-cost import, kami menyarankan agar Anda mencari sendiri dan memilih perusahaan pengapalan atau freight forwarder yang lebih murah dengan pelayanan yang baik. Namun, hal yang satu ini sangat berkaitan dengan instruksi dan kesepakatan Anda dengan shipper/supplier Anda di luar negeri.

FERRY R. LUMANGKUN
Tounelet, Kakas
Manado