Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.co
Apakah Anda percaya pimpinan KPK yang baru bersih dan independen?
|
||
Ya | ||
(26,7%) | 358 | |
Tidak | ||
(65%) | 873 | |
Tidak Tahu | ||
(8,3%) | 111 | |
Total | (100%) | 1.342 |
Publik ragu terhadap integritas dan independensi lima pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015-2019. Dalam jajak pendapat di Tempo.co, lebih dari separuh responden tak percaya pimpinan lembaga yang dikomandoi Agus Rahardjo ini bersih dan bakal bebas dari intervensi. Keraguan masyarakat ini berangkat dari pernyataan para pemimpin itu saat menjalani seleksi calon pemimpin KPK. Agus, misalnya. Panitia seleksi mempertanyakan kepemilikan tanah dan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang tak diperbarui Agus sejak 2012. Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini membantah tidak memperbarui LHKPN. Sedangkan Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan disorot karena hendak memandulkan KPK. Ia menyatakan KPK tinggal mencegah korupsi jika kinerja kepolisian dan kejaksaan sudah bagus. Sejarah mencatat, KPK didirikan justru karena polisi dan jaksa malah bersekutu dengan para penjahat. Publik juga menduga Basaria adalah titipan kepolisian. Panitia seleksi juga mempersoalkan pajak mobil mewah Jeep Rubicon dan dugaan aliran dana mencurigakan di perusahaan milik Saut Situmorang. Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara ini memastikan tak ada aliran dana ilegal di PT Indonesia Cipta Investama miliknya. Dia juga mengaku tak tahu bahwa Jeep Rubicon adalah barang mewah. Adapun Alexander Marwata tercatat sepuluh kali menyatakan dissenting opinion dalam memutus perkara korupsi. Bahkan hakim ad hoc tindak pidana korupsi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini menilai Gubernur Banten Atut Chosiyah tak terbukti melakukan korupsi. Padahal hakim lain menjatuhkan hukuman berat. Hanya sosok Laode Muhammad Syarif, dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, yang tak banyak kontroversi.
Indikator Pekan Ini Apakah Anda setuju pejabat yang gagal melaksanakan tugas mundur dari jabatannya seperti Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono?www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo