Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Taruli Artha Sortiana Pangaribuan

23 Juni 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aktris senior ini meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Ahad sore dua pekan lalu. Ully Artha—demikian ia disapa—sudah dirawat dua hari sebelumnya karena serangan jantung dan sempat masuk ruang perawatan intensif. Ia pun didiagnosis terkena vertigo. Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Petojo, Jakarta Pusat, hari berikutnya almarhumah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Perempuan kelahiran 15 Oktober 1959 ini mengawali kariernya sebagai aktris drama pada 1970-an di TVRI. Kemampuan dalam seni peran membawanya masuk nominasi beberapa penghargaan film. Dia antara lain membintangi film Pengemis dan Tukang Becak (1979), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986), dan Potret (1991).

Penghargaan
Taufik Hidayat

Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia memberikan penghargaan kepada pebulu tangkis tingkat dunia ini, Ahad dua pekan lalu. Taufik, kata Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan, dinilai sebagai salah satu atlet terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dengan berbagai gelar yang diraih. Taufik berhasil meraih gelar tunggal putra kejuaraan Indonesia Open enam kali, tiga kali menjadi juara Asian Games, dua kali menjuarai Thomas Cup, sekali menjadi juara Dunia, dan meraih medali emas Olimpiade 2004 di Athena, Yunani. Kini pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1981, ini telah gantung raket. Gita berharap Taufik memberi teladan dan motivasi bagi para atlet muda.

Pengukuhan
Agus Suwandono dan Soeharti Chatarina

Keduanya dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Diponegoro, Semarang, Sabtu dua pekan lalu. Di Gedung Profesor Sudarto, Agus, yang ditabalkan sebagai mahaguru pertama Fakultas Kesehatan Masyarakat, membawakan pidato berjudul "Penyakit Virus Emerging Bersumber Binatang: Intensifikasi Program Pengendaliannya". Menurut dia, virus yang berasal dari binatang, seperti flu burung, perlu mendapat perhatian khusus. Penyebaran penyakit ini dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya demografi, mobilitas, perilaku hidup, lingkungan, perubahan iklim, dan pelayanan kesehatan.

Soeharti, yang dikukuhkan menjadi guru besar di Fakultas Kedokteran, di hadapan senat universitas, menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Risiko Perdarahan pada Demam Berdarah Dengue Bukan Sekadar Trombosit yang Rendah". Menurut perempuan kelahiran Muntilan, Jawa Tengah, 1947, ini, DBD sebetulnya dapat mengalami perbaikan dengan sendirinya. Hal ini ditunjukkan, kata ahli hematologi tersebut, dengan hitung trombosit yang rendah, gangguan sistem koagulasi, dan gangguan sistem fibrinolisis yang kembali normal.

Fransina Wattimena

Universitas Pattimura, Ambon, mengukuhkannya sebagai guru besar ilmu ekonomi, Jumat dua pekan lalu. Di depan sidang senat universitas, lelaki kelahiran Ambon, 14 November 1952, ini berpidato tentang "Kapabilitas Keuangan sebagai Basis Sustainable Competitive Advantage Industri Pariwisata". Menurut Fransina, potensi sumber daya yang tersedia di Maluku bukan hanya perikanan dan pertanian, tapi juga pariwisata. Ini akan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah. Untuk meraih itu, usaha kecil dan mikro dituntut memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Dia berpendapat metode bootstrap financing—mendanai usaha kecil dengan modal pinjaman yang minimal—harus digunakan pada unit-unit usaha pariwisata, sarana pariwisata, dan usaha cendera mata.


"Unsur terencana ini harus dibongkar, siapa aktor intelektual di balik penyerangan dan pembunuhan di LP Sleman."

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar di Jakarta, Rabu pekan lalu. Menurut dia, Pengadilan Militer Yogyakarta harus membuka tabir pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, yang dituding terencana dan melibatkan petinggi di Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat.

"Undang-undang itu menjadi tanda kembalinya represi negara terhadap kelompok kritis."

Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti di Jakarta, Rabu pekan lalu. Dia menyesalkan keputusan pemerintah dan DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang Organisasi Masyarakat karena dianggap mengancam kebebasan berkumpul dan berpendapat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus