Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Teman dekat gph sudjiwo kusumo

Kastoyo ramelan, koresponden tempo di solo, sudah tak asing bagi kerabat keraton solo & puro mangkunagaran. ia tak mendapat kesulitan mewawancarai gph sudjiwo kusumo untuk bahan laporan utama tempo.

30 Januari 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIA bukan keluarga istana, tapi bisa keluar-masuk Keraton Solo maupun Puro Mangkunagaran, bahkan sampai ke Keputren, tanpa melalui tata cara yang resmi dia pernah membeberkan rahasia seks di balik tembok keraton, berdasarkan pengakuan seorang selir, tapi tak membuat sunan dan adipati marah. Itulah Kastoyo Ramelan, 39 tahun, kerabat TEMPO yang sudah tak asing bagi kerabat Keraton Solo dan Puro Mangkunagaran. Maka, Kastoyo tak mendapat kesulitan minta wawancara khusus dengan Gusti Pangeran Haryo (G.P.H.) Sudjiwo Kusumo, sekalipun sang "putra mahkota" sibuk mengikuti rangkaian upacara menjelang penobatannya sebagai orang nomor satu Puro Mangkunagaran. Selama pekan lalu, tak kurang dari empat kali Kastoyo keluar-masuk Puro Mangkunagaran, menemui Sudjiwo di empat tempat yang berbeda untuk keperluan wawancara itu: di kamar pribadi, di ruang keluara Balai Warni, di kebun anggrek Istana, dan di pendopo Pringgitan. Di samping itu, ia juga diizinkan mengikuti upacara sesaji Mahesa Laqung di Hutan Krendho Wahono. "Tak ada yang berubah pada Mangkoenagoro baru," tulis Kastoyo. "Ia masih tetap Sudjiwo yang saya kenal beberapa tahun lalu." Kastoyo mengenal Sudjiwo awal 1980-an -- tak lama setelah perceraiannya dengan Sukmawati Soekarnoputri. Sejak itu, keduanya sering bertemu dan berdiskusi mengenai macam-macam masalah: dari soal sosial sampai soal seks. "Tak ada kesan feodalistis melekat dalam dirinya," tambahnya. Bahkan pada pertengahan 1987 lalu, Surdjiwo, kata Kastoyo, pernah berkunjung ke rumahnya tanpa memberi kabar terlebih dahulu. "Istri saya sampai kaget setengah mati begitu melihat Gusti Djiwo tiba-tiba muncul di depan pintu rumah kami," ujar Kastoyo. "Juga tetangga-tetangga saya seperti tak percaya pada apa yang dilihatnya." Sudjiwo -- yang di luar Puro Mangkunagaran suka dipanggil Mas Wo tanpa embel-embel Gusti -- memang suka berkunjung ke rumah-rumah orang yang dikenalnya dengan baik, tanpa mempedulikan status sosial mereka. Yang juga tak berubah pada Sudjiwo tutur Kastoyo, adalah kebiasaan lari pagi di seputar Mangkunagaran, melakukan yoga, minum jamu cabe puyang dicampur idungan (arak rendaman anak menjangan), dan goyang pinggul di diskotek. Dulu, cerita Kastoyo, Sudjiwo bahkan juga mengikuti latihan karate dan judo secara teratur, tapi kini olah raga keras itu sudah ditinggalkannya. Bisa mengenal keluarga keraton secara dekat merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kastoyo. Maka, ia tak segan minta berhenti jadi guru SMA Negeri 11 Solo, pada pertengahan 1970-an, dan memulai karier sebagai wartawan, pekerjaan yang mengantarkannya bisa berkenalan dengan orang-orang penting. Tahun 1979, Kastoyo, lulusan Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), dan kemudian kuliah lagi di Institut Jurnalistik sampai tingkat tiga, keduanya di Solo, bergabung dengan kami. Adalah Kastoyo, kini berstatus koresponden TEMPO di Solo, yang selama ini mengungkapkan kisah-kisah di balik tembok keraton. Tapi untuk Laporan Utama tentang trahtrah minggu ini, kami juga menurunkan Putu Setia dan Aries Margono, mendampingi Kastoyo. Laporan mereka sebagian ditulis langsung oleh Putu Setia, dan sebagian lagi dikerjakan oleh Amran Nasution.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus