KETIKA Agustus lalu terbetik berita Presiden Soeharto akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Cina, tim Laporan Utama cadangan TEMPO segera menyiapkan outline bagi lawatan bersejarah Kepala Negara tersebut karena lawatan ini, yang pertama kali dalam sejarah pemerintahan Orde Baru, layak dijadikan Laporan Utama. Maka, ketika kami menugasi dua wartawan, Liston Siregar dan Robin Ong, meliput Asian Games XI di Beijing, keduanya tak buru-buru kami suruh pulang. Mereka kami tugasi merekam kehidupan sehari-hari di Cina sampai soal hubungan dagang kedua negara. Cukup banyak bahan, cerita, dan foto yang mereka himpun. Bahkan mereka sempat meliput lawatan Liem Sioe Liong ke Fujien, tanah kelahiran pengusaha terkemuka tersebut. "Sambutan terhadap Liem di Fujien sangat meriah," cerita Liston. Sebagian laporan Liston dan Robin, yang terakhir ini fasih berbahasa Mandarin, kami turunkan dalam Laporan Utama minggu ini dan sebagian lain seperti cerita tentang perkampungan Bali akan kami turunkan pada kesempatan lain dan pada rubrik yang lain pula. Untuk meliput kedatangan Pak Harto di Beijing kami mengirim Redaktur Pelaksana Bambang Bujono dan Reporter Linda Djalil ke sana beberapa hari lebih awal. Ketika Kepala Negara mendarat di ibu kota Cina itu, Rabu pekan lalu, tim liputan kami bertambah satu orang lagi dengan kehadiran Wakil Pemimpin Redaksi Fikri Jufri, yang ikut dalam rombongan resmi bersama sejumlah wartawan lain. Pembagian tugas di antara mereka diatur di sana. Fikri meliput pembicaraan resmi pejabat tinggi kedua negara. Bambang mendapat tugas membuat reportase suasana terakhir di Beijing, termasuk persiapan penyambutan Pak Harto, dan memantau harga pakaian jadi sampai barang elektronik di pasar bebas. "Ternyata, harga barang di pasar bebas jauh lebih murah ketimbang harga di toko resmi," katanya. Bambang mendongkol sekali ketika tahu bahwa jaket yang dibelinya di toko resmi 350 yuan ternyata di pasar bebas hanya 58 yuan. Tugas Linda meliput kegiatan Kepala Negara di luar pembicaraan resmi dengan tuan rumah -- Perdana Menteri Li Peng. Setelah meliput pertemuan Pak Harto dengan Pangeran Norodom Sihanouk, salah seorang tokoh kunci dalam penyelesaian masalah Kamboja, Linda melakukan reportase kunjungan Presiden ke Masjid Niujie, masjid tertua di Beijing. Hasil liputan tim wartawan TEMPO di Cina, mulai dari laporan duet Liston-Robin sampai laporan trio Fikri-Bambang-Linda, kemudian diperkaya lagi dengan riset, wawancara, dan sejumlah reportase di dalam negeri, ditulis oleh Putut Tri Husodo, Ahmed K. Soeriawidjaja, A. Dahana, Diah Purnomowati, dan Rustam F. Mandayun. Lalu dibikin asyik oleh Redaktur Pelaksana Susanto Pudjomartono, yang mengkoordinasikan penulisan Laporan Utama nomor ini. Selamat membaca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini