Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Tokoh dan Partai Harus Buktikan Bisa Dipercaya

24 Februari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yahoo Indonesia

Apa yang membuat Anda memutuskan golput dalam pemilu tahun ini?
Tak percaya kepada tokoh dan partai politik yang ada sekarang
70% 2.226
Tak ada perubahan nyata dari ikut pemilu
25% 782
Belum terdaftar dan tak berniat mendaftar
1,9% 66
Mengikuti teman dan orang tua
0,1,% 6
Selalu golput di setiap pemilu
3% 104

JUMLAH golongan putih alias golput-mereka yang tak menggunakan hak pilihnya-terus meningkat. Pada pemilihan umum mendatang, jumlahnya diperkirakan bertambah dibandingkan dengan Pemilu 2004 dan 2009. Pada 2004, jumlah golput mencapai 34,5 juta atau 23,34 persen dari pemilih. Jumlah ini naik pada pesta demokrasi 2009 menjadi lebih dari 40 persen, yakni 49,67 juta dari 121,59 juta pemilih.

Pada Pemilu 2009, tahapan kampanye partai politik lebih pendek dibandingkan dengan pemilihan pada 2014. Dalam pemilu sebelumnya, tahapan kampanye partai politik baru dimulai pada Juli 2008 atau sekitar setahun dilangsungkan. Kini tahapan kampanye partai politik diperpanjang menjadi berlangsung sejak Januari 2013. Politikus dan partai politik mulai tampil. Aneka atribut kampanye calon legislator ataupun simbol dan bendera partai politik sudah tampak di berbagai tempat.

Ada pemimpin atau tokoh politik yang mengadakan pertemuan tertutup ataupun pertemuan terang-terangan. Calon legislator kerap menggunakan latar belakang tokoh populer di belakang gambar diri mereka. Ada pula calon yang jelas beriklan kampanye di sejumlah media televisi. Partai politik memunculkan calon legislator dari berbagai kalangan, termasuk yang akrab di mata publik, seperti artis dan pesohor.

Salah satu tujuan perpanjangan masa kampanye Pemilu 2014 adalah agar masyarakat semakin mengenal calon yang akan dipilih pada pemilihan 9 April nanti. Dengan begitu, jumlah golput bisa dikurangi. Namun sebagian warga yang memiliki hak pilih rupanya masih memilih golput.

Berdasarkan polling Yahoo! terhadap para pemilih golput itu, mereka mengaku tak percaya kepada tokoh dan partai politik saat ini. Alasan lain: mereka tak merasakan perubahan nyata dari keikutsertaannya sebagai pemilih pada pemilu sebelumnya. Sedangkan sebagian kecil lainnya karena masalah teknis, yakni mengikuti sikap teman dan orang tua, serta memang sudah memilih golput sejak pemilu sebelumnya.

Ikuti Polling Indikator di www.yahoo.co.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum