Saya, pengemudi taksi Blue Bird sejak 1974, merasa sangat prihatin atas beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini. Awal November lalu, saya memergoki beberapa oknum pengemudi taksi "P"?belum lama ganti warna dari merah-kuning menjadi serupa dengan taksi Blue Bird?memanfaatkan atribut Blue Bird Group untuk operasi mereka. Mereka menjaring penumpang di lapangan dengan cara mengenakan seragam pengemudi dan KPP Blue Bird Group.
Hal ini sangat disayangkan dan saya harap tidak terjadi lagi di masa akan datang. Kita sama-sama mencari nafkah untuk keluarga, pasti mengetahui dengan baik suka-duka dan lika-liku perjalanan seorang pengemudi taksi, terlebih dalam situasi yang serba sulit. Sekali lagi, saya harapkan dengan sangat agar rekan-rekan sesama pengemudi tidak melakukan tindakan yang merugikan. Marilah kita mencari nafkah dengan cara yang wajar sehingga menyenangkan semua pihak.
Saya ingatkan kepada pengguna jasa taksi khususnya ibu-ibu dan wanita, hendaknya lebih waspada dalam memilih taksi yang akan ditumpangi, jangan hanya berpatokan pada warnanya. Perhatikan ciri-ciri taksi, lampu mahkota, nama taksi, nama perusahaan, nomor kendaraan yang tertera di pintu, serta identitas pengemudi (harus terpampang di dashboard). Hal ini untuk memudahkan pelacakan jika barang ketinggalan atau ada keluhan terhadap layanan pengemudi.
HASAN BIN ATENG MADAPI
Pengemudi Blue Bird Pool Garuda
Kampung B7, Wijaya Kota
Grogol, Jakarta Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini