Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begitu pula Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Kapitan Pattimura, dan lain lain. Kenyataan itulah yang mendorong pemimpin dari berbagai daerah dan suku bangsa untuk bersatu membuat bangsa Indonesia yang kuat. Inilah warisan paling berharga dari para pendahulu kita yang tak boleh dilupakan.
Salah satu alasan yang dipakai oleh kelompok yang ingin memisahkan diri itu ialah tidak adilnya pembagian keuangan antara pusat dan daerah. Ada kecurigaan seolah-olah pusat itu terlalu serakah "memakan" hasil yang digali dari bumi Riau, Aceh, dan lain lain. Mungkin ada benarnya. Tapi janganlah lupa bahwa ada banyak masalah yang harus diatur oleh pusat yang manfaatnya dirasakan oleh seluruh rakyat Nusantara ini, bukan oleh rakyat di pusat saja, misalnya masalah pertahanan negara yang membutuhkan biaya yang sangat besar.
Seandainya Riau menjadi negara sendiri, patut dipertanyakan kesanggupannya mengawal wilayahnya yang begitu luas dengan sumber daya manusianya yang sangat terbatas. Hal ini perlu pula diperhitungkan oleh saudara-saudaraku di Irianjaya dan Timor Timur.
Para pemimpin Timor Timur yang antiintegrasi selama ini sering terobsesi untuk menjadikan Timor Timur sebagai negara kecil yang makmur seperti Singapura. Mereka lupa bahwa Singapura itu memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh Timor Timur. Jangan lupa, kemakmuran Singapura itu tidaklah dicapai dalam waktu yang singkat.
Memang kita tidak boleh menutup mata terhadap kesalahan-kesalahan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah yang berkuasa selama 32 tahun. Banyak putra daerah di Kalimantan, Irianjaya, Timor Timur, dan lain-lain yang sebenarnya mampu, tapi tidak mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu di daerahnya, karena telah direbut oleh para pendatang.
Di Aceh banyak dosa yang dilakukan oleh penguasa selama ini yang membuat rakyat Aceh begitu marah dan dendam. Pihak yang bersalah tentulah harus dihukum. Tapi jangan pula dilupakan, banyak pihak lain yang seharusnya ikut bertanggung jawab atas dosa-dosa tersebut, termasuk wakil-wakil rakyat
Aceh di DPR dan MPR yang dipilih oleh rakyat Aceh sendiri. Jadi, mari kita bangun negeri ini bersama-sama sehingga menjadi lebih kuat dengan bangsanya yang bersatu.
KAMILUDIN
Jalan Duren Sawit Timur VIII
Blok P2/16, Jakarta Timur 13440
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo