Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Yerusalem Bukan Ibu Kota Israel

PRESIDEN Joko Widodo mengecam langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

17 Desember 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setujukah Anda dengan kecaman pemerintah Indonesia terhadap pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel?
Ya
80,7% 919
Tidak Tahu
1,7% 20
Tidak
17,6% 200
Total (100%) 1.139

PRESIDEN Joko Widodo mengecam langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jokowi menganggap langkah Trump bisa mengancam stabilitas dunia. "Pengakuan itu sangat membahayakan proses perdamaian di sana yang sudah lama dirintis," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis dua pekan lalu.

Sebelumnya, Donald Trump mendeklarasikan dukungan Amerika terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump juga berencana memindahkan Kedutaan Amerika dari Tel Aviv, ibu kota Israel, ke Yerusalem. Keputusan itu membalik kebijakan Amerika sejak 1948 yang menolak pengakuan tersebut.

Kecaman serupa disampaikan Jokowi dalam berbagai kesempatan. Di Yogyakarta, dua hari berselang, dia mengatakan sudah menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas. Menurut Jokowi, Indonesia menilai keputusan itu bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jokowi juga menyatakan Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Sebelum bertolak ke Istanbul, Turki, pada Selasa pekan lalu untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Jokowi menyatakan akan menyampaikan penolakan Indonesia terhadap keputusan Amerika. Dia meminta negara anggota OKI membulatkan suara untuk membela Palestina.

Di dalam negeri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan telah menghubungi Duta Besar Amerika Joseph Donovan dan Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson perihal keputusan negara itu. "Kami menyampaikan sikap pemerintah dan mereka berjanji meneruskannya ke Washington," ujar Retno.

Namun, menurut Retno, kedua pejabat itu mengatakan keputusan Trump telah final. Karena itu, Indonesia akan melobi negara-negara tetangga untuk mengecam keputusan Trump dan tidak mengikuti langkahnya memindahkan kedutaan besar negara untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Kecaman terhadap Amerika dan Israel serta dukungan untuk Palestina disuarakan dari berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, unjuk rasa dipusatkan di depan Kedutaan Besar Amerika. Ratusan orang dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Gerakan Pemuda Ansor, dan Aqsa Working Group, misalnya, mendemo Kedutaan sambil membawa bendera Palestina. "Say no to Trump! Palestina milik kita!" kata Ketua Aqsa Working Group Agus Sudarmaji.

Kelompok pengunjuk rasa itu juga mendesak pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas terhadap Amerika. "Hubungan diplomatik kedua negara harus dievaluasi," ujar Agus. Perwakilan Kedutaan Amerika lalu menemui perwakilan massa untuk menerima pernyataan sikap mereka.

Hasil jajak pendapat di Tempo.co menunjukkan mayoritas pembaca sepakat dengan kecaman Jokowi terhadap sikap Donald Trump. l

Indikator Pekan Ini

Setujukah Anda jika para penolak imunisasi dan vaksinasi diberi sanksi pidana?www.tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus