Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramadhan

Ngaji Filsafat Kaum Muda

Peserta tidak hanya membaca buku, tapi juga bertukar pendapat tentang persoalan agama dan sosial.

11 Mei 2019 | 00.00 WIB

Dosen filsafat dari Universitas Islam Negeri Kalijaga, Fahruddin Faiz, dalam acara “NgabubuRead” di masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta, Rabu lalu.
Perbesar
Dosen filsafat dari Universitas Islam Negeri Kalijaga, Fahruddin Faiz, dalam acara “NgabubuRead” di masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta, Rabu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Anak-anak muda di Yogyakarta rutin meriung di selasar Masjid Jenderal Sudirman, Yogyakarta. Kegiatan Ngaji Filsafat digelar setiap pekan di sana. Saat Tempo datang pada Kamis sore lalu, ratusan pemuda-pemudi terlihat duduk lesehan dan dengan antusias mendengarkan dosen Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fahruddin Faiz, berbicara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Beranda masjid itu penuh. Sebagian peserta duduk di dalam masjid. Buku beragam tema, dari filsafat, novel, hingga agama, juga lukisan mengisi selasar bagian tengah. Tema kajian sore itu adalah cinta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Fahruddin Faiz berbicara tentang cinta manusia, agama, dan cinta kepada Allah. Intinya, dia mengajak orang menebarkan kedamaian dan tidak membenci sesama sebagai bagian dari keimanan kepada Allah. Dia membedah pemikiran psikolog Amerika Serikat, Robert J. Stenberg, untuk menjelaskan varian-varian cinta.

Ngaji Filsafat merupakan bagian dari kegiatan yang digelar di Masjid Jenderal Sudirman selama Ramadan 2019 bertajuk "NgabubuRead". Masjid ini sudah tiga tahun berturut-turut menggelar acara yang sama dengan tujuan membuat anak muda melek literasi. Salah satunya dengan mengkaji filsafat Barat dan Timur. "Filsafat mendorong orang berpikir terbuka, tidak dogmatis, dan kreatif," kata Fahruddin, Kamis, 9 Mei lalu.

Masjid Jenderal Sudirman selama ini dikenal sebagai masjid yang terbuka mengkaji semua pemikiran. Mereka punya kajian khusus bernama Ngaji Filsafat, yang digelar sekali setiap pekan sejak 2013. Forum itu mengkaji beragam pemikiran, seperti filsuf Al-Ghazali, pemikir sufisme tasawuf Ibnu Arabi, pemikir komunisme Karl Marx, filsuf Jerman Friedrich Nietzsche, dan pemikir psikologi sosial Jerman Erich Fromm. Selain membicarakan filsafat, mereka mengkaji teori postcolonial dan ngaji Jawa.

Takmir Masjid Jenderal Sudirman bidang lini literasi, Nur Wahid, mengatakan kajian literasi itu berusaha menghapus stigma bahwa masjid hanya untuk ibadah. Padahal masjid pada zaman Nabi Muhammad SWT menjadi pusat pendidikan, sosial, dan budaya. "Agar semakin banyak anak muda datang ke masjid untuk belajar dan menjelajahi berbagai pemikiran," kata dia.

Tak jauh berbeda dengan di Yogyakarta, kegiatan membaca buku dan belajar menulis bersama saat Ramadan juga rutin dilaksanakan pegiat Bilik Literasi di Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan yang digagas penulis Bandung Mawardi itu menggelar Sinau Bareng berisi diskusi dan berbagi obrolan tentang satu tema tertentu berdasarkan sudut pandang setiap peserta yang hadir. Adapun kegiatan diskusi selama Ramadan lebih sering mereka sebut Tadarus Buku.

Pada Ramadan tahun ini, Sinau Bareng Bilik Literasi lebih berbeda. Pasalnya, selain mengikuti Tadarus Buku bersama aktivis Bilik Literasi yang lain, peserta akan belajar sejarah Yayasan Carolus Borromeus. Kebetulan, Bilik Literasi dan pegiatnya dimintai tolong menyusun buku seabad Carolus Borromeus.

Jadi, mereka harus banyak belajar dan membaca berbagai literatur mengenai agama Katolik dan bertemu dengan tokoh Katolik, suster, romo, hingga pastor. "Kami menghabiskan Ramadan untuk menyusun buku tersebut. Salah satu anggota redaksi majalah gereja juga akan mondok di sini selama sebulan," kata Bandung.

SHINTA MAHARANI | AHMAD RAFIQ | INGE KLARA SAFITRI


Ramai di Bulan Ramadan

Kalangan muda kini mulai melek literasi. Selama Ramadan, berbagai kegiatan literasi juga digelar di Yogyakarta dan Surakarta. Berikut ini kegiatannya.

Adapun kegiatan di Masjid Jenderal Sudirman, Yogyakarta, selama Ramadan bertema "Ngabuburead".

● Bazar Buku

Digelar di halaman Masjid Jenderal Sudirman pada 8-12 Mei 2019.

● Lesehan Ramadan

Kajian dan diskusi tentang tema tertentu. Pesertanya dibatasi hanya 7 orang. Peserta yang mendaftar juga diwajibkan mengirimkan tulisan seputar tema yang akan dikaji.

● Kelas Menulis di Masjid

Kelas menulis hanya diikuti 7 orang peserta terpilih. Peserta yang mendaftar juga diwajibkan mengirimkan tulisan seputar tema yang akan dikaji.

● Udar Buku

Bedah buku berjudul Apa Kabar Islam Kita? Esai-esai Kaweruh Jumatan Masjid Jendral Sudirman (MJS Press, 2019) dengan Imron Nasri (redaksi pelaksana Buletin Risalah Jum’at Muhammadiyah) dan para penulis buku sebagai pembicara.

● Sarasehan Ramadan

Diskusi dengan tema "Urip Mung Mampir Poso, Posone Kanthi Laku". 

Kegiatan di Bilik Literasi selama Ramadan:

● Tadarus buku

Kegiatan membaca berbagai buku, termasuk buku ilmu pengetahuan, dan mendiskusikan buku yang telah dibaca.

INGE KLARA SAFITRI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus