Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

'Polisi Tidur' Penghimpun Listrik

13 Juni 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERANGKAT ini bernama Polisi Tidur Penghasil Energi Terbarukan (Potret). Sesuai dengan namanya, alat tersebut menghasilkan energi dengan memanfaatkan "polisi tidur" atau permukaan jalan yang ditinggikan melintang untuk menghambat laju kendaraan.

Potret diciptakan empat mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang. Mereka adalah Hasan, 21 tahun, Dony Darmawan Putra (21), Ridho Darmawan (18), dan Anthony Wijaya (20). Hasan-lah yang menggagas pembuatannya.

Sejak tamat sekolah menengah atas tiga tahun lalu, Hasan tertarik mengembangkan energi alternatif. Ia baru merealisasi hal itu awal tahun lalu dengan mengajak ketiga rekannya.

Mulanya, mereka meneliti energi potensial yang bersumber pada gerakan air. Riset ini terbukti bisa menghasilkan tenaga listrik, tapi tidak dikembangkan lebih lanjut karena dianggap tak efisien dan rawan korsleting. "Lalu kami meriset pembuatan Potret," kata Hasan, Selasa dua pekan lalu.

Riset Potret dimulai pada pertengahan 2015. Berbulan-bulan meneliti, mereka akhirnya menyelesaikan rancang bangun alat ini pada April lalu. Dana pembuatannya bersumber pada hibah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebesar Rp 7,5 juta.

Potret terdiri atas sejumlah komponen utama, seperti pegas, generator, gir dan rantai sepeda, serta aki. Gir dan rantai sepeda masing-masing berjumlah tiga. Ukuran gir bervariasi. Satu gir berukuran 34 gerigi, dua lainnya 14 gerigi.

Semua komponen terpasang dalam sebuah rangka baja antikarat, kecuali aki—yang ditempatkan di sebelah rangka. Aki dan generator terhubung dengan kabel. Rangka tersebut berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 110 sentimeter, lebar 32 sentimeter, dan tinggi 30 sentimeter.

Prinsip kerja Potret menggunakan hukum kekekalan energi, yaitu mengubah energi potensial menjadi tenaga kinetik yang menggerakkan generator. "Efisiensi tekanan sekitar 30 persen," ujar Hasan. Daya potensial bersumber pada tekanan kendaraan yang melintas di atas "polisi tidur".

Potret dapat dipasang di mana saja sesuai dengan kebutuhan, misalnya di pintu masuk tempat parkir dan pintu jalan tol. Yang paling penting adalah desain "polisi tidur". Ini mesti dibuat khusus agar memberi daya tekan ke bawah saat kendaraan melintas. "Polisi tidur" sebaiknya terbuat dari pelat dan batangan besi.

Hitungan di atas kertas, jika ada seribu kendaraan melintas di atas "polisi tidur" sehari dengan berat 1.000-2.000 kilogram, generator akan berputar 1.000-1.250 rpm. Putaran itu menghasilkan listrik yang sanggup menyalakan empat lampu 40 watt selama 24 jam.

Dibandingkan dengan alat penghasil energi alternatif lain, Potret punya sejumlah keunggulan. Alat ini mudah dibawa, dapat dibongkar-pasang, serta tidak terpengaruh cuaca—berbeda dengan sel surya dan kincir angin.

Ikut dalam Inovasi Teknologi Pemerintah Kota Malang, karya Hasan dan timnya ini meraih predikat lima besar terbaik di antara 64 peserta. Pemerintah Kota Malang dan Universitas Brawijaya berencana memanfaatkan Potret. Alat ini juga akan diusulkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia agar mendapat paten.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus