Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dari tanggal 25 Juni hingga 3 Agustus 2023, sekitar dua puluhan pesawat Angkatan Udara Prancis dikerahkan dari Prancis ke wilayah Indo-Pasifik, dengan nama misi Pégase 2023. Sebanyak 320 orang penerbang, 55 ton kargo, 10 pesawat Rafale, 5 pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT dan 4 pesawat angkut A400M dimobilisasi untuk menjalankan misi yang terdiri atas sebelas persinggahan di sepuluh negara, dan pertukaran dengan pasukan dari 14 angkatan udara mitra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah mengikuti serangkaian latihan di Pasifik, termasuk keikutsertaan dalam latihan bersama Northern Edge yang dipimpin oleh Komando Amerika Serikat di Pasifik (Guam, Palau, Hawai), dan penerbangan yang dilakukan dengan para mitra Amerika, Inggris, Kanada, Australia dan Jepang, pesawat-pesawat Prancis akan kembali ke Prancis sambil singgah di Indonesia dari tanggal 24 Juli hingga 1 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa kelompok pesawat secara berturut-turut akan mendarat di LANUD Halim Perdanakusuma Jakarta selama periode tersebut, dengan total enam pesawat tempur Rafale, empat pesawat angkut Airbus A400M, dan tiga pesawat pengisi bahan bakar A330 MRTT.
Pesawat Rafale di Halim Perdanakusuma. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)
Kedutaan Prancis di Jakarta mengundang media untuk melihat empat pesawat AU Prancis yang tengah singgah di Terminal Selatan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023. Pesawat yang terlihat ada empat, yaitu dua buah Rafale, satu pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT dan satu pesawat angkut A400M.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Kolonel Pnb R. Agung Sasongkojati mengatakan pihaknya membantu Kedutaan Prancis untuk memamerkan pesawat andalannya. “Pesawat Rafale merupakan kebanggaan Prancis dan juga andalan NATO,” kata Agung kepada media, Rabu.
Kedatangan ini juga sembari memperkenalkan pesawat yang rencananya akan dibeli Indonesia. Pesawat Rafale ini dengan spesifikasi yang persis sama adalah pesawat yang akan dibeli Indonesia. Namun, ia mengaku tidak mengakui jumlah pasti yang dibeli. “Yang jelas jumlahnya lebih dari dua lusin,” katanya.
Untuk rencana penempatan, Agung menyebut Rafale sebagai pesawat pengganti di skuadron tertentu. “Saya dengar sih skuadron 12 dan 1,” jelasnya. Namun, jika pertimbangan lain, hal tersebut dapat berubah dan belum mengetahui persis tepatnya akan ditempatkan dimana.
Agung juga menyebutkan beberapa keunggulan Rafale seperti bisa langsung take off dan langsung climbing, tegak lurus. “Juga hemat, karena bisa terbang jarak jauh bisa bawa segala macam, seperti rudal, senjata canggih,” katanya.
Ia juga menyebutkan, Rafale merupakan idaman semua pilot untuk menerbangkannya. Agung membandingkan performanya tidak kalah dengan pesawat unggul di dunia, seperti F16, atau sukhoi 35 atau pesawat F15.
Penampakan pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT yang terparkir di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023. Kedatangan pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT tersebut dalam rangka menyelesaikan Misi Pegase 2023, yang merupakan misi proyeksi kekuatan jarak jauh di zona Indo-Pasifik hingga memperkuat kerjasama pertahanan Angkatan Udara Indonesia dengan Prancis. TEMPO/Imam Sukamto
Sementara Letnan Kolonel Henri dari Angkatan Udara Prancis sebagai Kepala Misi Pegase 2023 di Jakarta menyebutkan bahwa Angkatan Bersenjata Prancis sering melakukan operasi dan pengerahan pasukan keluar dan proyeksi kekuatan. “Untuk tahun ini sebenarnya dimulai tanggal 25 Juli yang lalu sampai nanti 3 Agustus, Angkatan Udara Prancis akan mengerahkan sekitar 20 pesawat ke wilayah Prancis di Pasific,” ujarnya.
Prancis dan Indonesia telah menjalin kemitraan strategis sejak tahun 2011, yang diperkuat dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan pada tanggal 28 Juni 2021. Kedua negara mempunyai kepentingan yang sama, baik dalam hal tantangan keamanan kawasan, yaitu perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan, kepatuhan pada hukum internasional, maupun tantangan global, seperti penangkapan ikan ilegal dan perubahan iklim.
Persinggahan ke Jakarta ini akan memungkinkan diperkuatnya kerja sama yang terbina antara kedua tentara, sebagai kelanjutan dari persinggahan misi Jeanne d'Arc 23 dan latihan Garuda Guerrier, serta pemberdayaan industri aeronautika pertahanan Prancis.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.