Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapasitor adalah komponen elektronik yang memiliki berbagai fungsi penting dalam rangkaian listrik. Oleh karena itu, fungsi kapasitor sangat penting diketahui karena komponen ini banyak digunakan pada perangkat elektronik, mulai dari komputer hingga peralatan rumah tangga, yang memerlukan kestabilan arus listrik dan pengaturan sinyal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mengetahui apa saja fungsi kapasitor, berikut adalah penjelasan 10 fungsi kapasitor beserta pengertian dan jenisnya.
10 Fungsi Kapasitor
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah 10 fungsi kapasitor pada elektronika yang wajib diketahui.
1. Sebagai Kopling Antar Rangkaian
Kapasitor digunakan sebagai kopling untuk menghubungkan dua rangkaian yang berbeda, seperti pada rangkaian power supply. Fungsi ini memungkinkan transfer sinyal AC antara rangkaian tanpa mengganggu aliran arus DC, sehingga menjaga kestabilan sistem.
2. Sebagai Filter dalam Power Supply
Dalam power supply, kapasitor bertindak sebagai filter untuk menyaring sinyal atau gangguan frekuensi tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini membantu mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) yang lebih stabil, serta mengurangi noise atau interferensi dalam aliran listrik.
3. Sebagai Pembangkit Frekuensi pada Antena
Kapasitor digunakan dalam rangkaian antena untuk menghasilkan frekuensi tertentu. Dengan mengubah nilai kapasitansi, kapasitor dapat mengatur resonansi dalam antena, yang memungkinkan antena untuk bekerja pada frekuensi yang diinginkan.
4. Menghemat Daya Listrik pada Lampu Neon
Kapasitor digunakan pada lampu neon untuk menghemat daya listrik. Fungsi kapasitor di sini adalah untuk mengatur arus yang mengalir ke lampu neon, memastikan lampu beroperasi dengan efisiensi yang lebih baik dan mengurangi pemborosan energi.
5. Menghilangkan Bouncing pada Saklar
Ketika kapasitor dipasang pada saklar, kapasitor menghilangkan efek bouncing atau loncatan api yang terjadi saat saklar dihidupkan atau dimatikan.
6. Penyimpan Muatan Listrik
Salah satu fungsi utama kapasitor adalah menyimpan energi dalam bentuk muatan listrik. Kapasitor dapat menyerap dan melepaskan muatan ini sesuai kebutuhan, memberikan energi cadangan dalam rangkaian listrik.
7. Sebagai Pengaman (Sekering)
Kapasitor juga berfungsi sebagai pengaman atau sekering untuk melindungi rangkaian dari lonjakan arus listrik yang berbahaya.
8. Sebagai Perata Tegangan dalam Power Supply
Kapasitor digunakan untuk menstabilkan tegangan dalam power supply. Dengan menghaluskan fluktuasi tegangan, kapasitor membantu menjaga kestabilan operasional peralatan elektronik dan memastikan tegangan yang konsisten.
9. Menghilangkan Percikan Api pada Sistem Pengapian Mobil
Dalam sistem pengapian mobil, kapasitor digunakan untuk menghilangkan percikan api yang dapat merusak komponen.
Kapasitor menyerap lonjakan tegangan yang dapat menyebabkan percikan, sehingga menjaga sistem pengapian tetap bersih dan efisien.
10. Sebagai Penggeser Fasa
Dalam beberapa aplikasi, kapasitor digunakan untuk menggeser fasa antara arus dan tegangan. Hal ini penting dalam pengaturan sistem kelistrikan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja peralatan yang bekerja pada frekuensi tertentu.
Pengertian Kapasitor
Mengutip Modul Pembelajaran Teknik Listrik Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Edisi Tahun 2017, kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu.
Besaran kapasitor dalam muatan listrik dinyatakan dengan satuan Farad (F). Satuan ini memiliki turunan, seperti mikrofarad (µF), nanofarad (nF), dan pikofarad (pF).
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari dua buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung katup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung katup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas.
Jenis Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana, kapasitor terbagi dalam tiga jenis yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical. Berikut penjelasannya.
1. Kapasitor Elektrostatik
Kapasitor elektrostatik adalah kapasitor yang terbuat dari bahan dielektrik seperti keramik, film, dan mika, yang populer dan murah untuk membuat kapasitor berkapasitansi rendah (dari pF hingga beberapa µF).
Biasanya digunakan dalam rangkaian frekuensi tinggi. Bahan dielektrik film meliputi polyester (mylar), polystyrene, polypropylene, polycarbonate, dan lainnya. Kapasitor jenis ini umumnya non-polar.
2. Kapasitor Elektrolitik
Kapasitor elektrolitik menggunakan dielektrik berupa lapisan metal-oksida, sehingga bersifat polar dengan tanda + dan - pada badannya.
Polaritas ini dihasilkan melalui elektrolisis, di mana logam seperti aluminium atau tantalum dioksidasi untuk membentuk lapisan oksida. Aluminium umumnya dipilih karena harganya yang ekonomis dan ketersediaannya tinggi.
3. Kapasitor Elektrokimia
Contoh kapasitor jenis ini adalah baterai dan accu, yang memiliki kapasitansi besar dan arus bocor rendah. Kapasitor elektrokimia sedang dikembangkan untuk aplikasi dengan kapasitansi besar namun bentuk yang kecil dan ringan, misalnya untuk mobil listrik dan ponsel.
Pilihan Editor: Pengertian Rangkaian Paralel, Ciri-Ciri, Rumus & Contoh Soal