Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

10 langkah maju dengan singa

9 Agustus 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RENCANA Angkatan Bersenjata Israel memodernisasikan peralatan perangnya tidak pernah berhenti. Mereka, dengan segala cara, mencoba melepaskan ketergantungan kepada negara luar. Pekan lalu disaksikan sendiri oleh Perdana Menteri Simon Peres, upacara rollout pesawat tempur Lavy (kata Ibrani untuk Singa) buatan Industri Penerbangan Israel (IAI) telah dilakukan. Keberhasilan menyelesaikan Lavy bagi Israel, seperti kata Peres, sebagai "sepuluh langkah maju." Tapi, tidak sedikit pula yang mengecam sukses proyek Lavy yang menelan biaya sekitar US$ 1,2 milyar itu. Sehingga Kastaf AB Jenderal Moshe Levy terpaksa mengeluarkan perintah kepada seluruh perwira senior untuk menghentikan kecaman terhadap pembuatan Lavy. Karena, para perwira itu berpendapat, proyek Lavy secara ekonomis tidak menguntungkan. Saran mereka: supaya Israel membeli lebih banyak pesawat tempur F-16 Fighting Falcon buatan General Dynamics, AS, saja. Pesawat tempur Lavy, yang berawak satu orang, direncanakan Israel untuk menggantikan pesawat A-4 Skyhawk dan Kfir C2/C7 menjelang tahun 2000. Cetak biru pesawat ini sudah dikerjakan sejak 1980. Seperti halnya pesawat tempur F-16, para perancang Lavy juga menaruh airintake di bawah rangka badan -- rancangan yang sangat membantu pesawat ketika melaju cepat pada ketinggian rendah. Selain itu, pesawat Lay (panjang badan 14,5 meter dan rentang sayap 8,8 meter) dilengkapi pula dengan sayap kecil (canard), yang dimaksudkan untuk menambah daya angkat pesawat. Beberapa bagian perlengkapan pesawat yang terbuat dari serat karbon, seperti wing skins masih dikerjakan di AS. Tenaga penggerak pesawat Lavy, yang dapat menjelajah hingga 1850 km dengan kecepatan maksimum 1,85 kecepatan suara, didapat dari mesin turbojet Pratt & Whitney PW1120. Sehingga Lavy, yang tidak diutamakan pada soal kecepatan, tapi pada daya tahan dan kemampuan manuvernya, menurut taksiran Departemen Pertahanan AS, akan berhara US$ 22 juta perbuah -- harga yang tak jauh berbeda dengan pasaran pesawat F-16. Tapi, Israel yakin bisa menekan biaya tersebut sampai US$ 7 juta. "Sebuah negara harus berani mengambil resiko jika ia ingin menjadi besar," kata Peres. Menurut rencana, percobaan penerbangan Lavy, yang akan dibuat 300 buah, akan dilakukan Oktober depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus