Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

2 Burung Baru di Hutan Indonesia

Status kepunahan tiga jenis burung malah meningkat.

7 Juni 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Status kepunahan tiga jenis burung malah meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua jenis burung baru kembali ditemukan di hutan Indonesia, yakni myzomela rote (Myzomela irianawidodoae) dan paok papua (Erythropitta macklotii). Myzomela irianawidodoae merupakan burung endemis Pulau Rote di kawasan Nusa Tenggara Timur yang ditemukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jumlah jenis burung di Indonesia kini mencapai 1.771 jenis," kata Head of Communication & Institutional Development Burung Indonesia, Ria Saryanthi, pekan lalu. Burung Indonesia mencatat 1.769 jenis burung teridentifikasi pada tahun lalu. Sedangkan pada tahun ini jumlahnya bertambah dua jenis, salah satunya merupakan jenis endemis Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Myzomela irianawidodoae termasuk dalam famili Meliphagidae yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. "Ini berarti menambah satu jenis burung yang dilindungi menjadi 436 dari sebelumnya 435 jenis," ujar Ria.

Dengan penambahan ini, Ria melanjutkan, jenis burung yang khas atau endemis dari Indonesia yang telah teridentifikasi bertambah menjadi 513 jenis. "Karena, selain myzomela rote, satu jenis burung baru yang telah teridentifikasi adalah paok papua," ucapnya.

Sayangnya, berdasarkan Daftar Merah Badan Konservasi Dunia (IUCN Red List), status burung terancam punah yang tercatat di Indonesia juga meningkat. "Terdapat tiga jenis burung yang status keterancamannya kini meningkat," kata Ria.

Ketiga jenis burung tersebut adalah dara-laut alaska (Onychoprion aleuticus), myzomela bacan (Myzomela batjanensis), dan punggok sumba (Ninox sumbaensis). Burung dara-laut alaska sebelumnya berisiko rendah terhadap kepunahan, tapi meningkat menjadi rentan.

Adapun myzomela bacan, yang sebelumnya berstatus mendekati terancam punah, menjadi rentan. Punggok sumba, yang sebelumnya berstatus mendekati terancam punah, kini meningkat tajam menjadi genting.

"Karena itu, temuan-temuan baru ini sudah semestinya membuat kita semakin peduli terhadap kekayaan alam unik yang kita miliki," kata Ria. Sebab, seperti jenis satwa lainnya, jumlah jenis burung di Indonesia mungkin dapat terus bertambah dengan penelitian yang semakin intensif dilakukan.

Menurut Biodiversity Conservation Specialist Burung Indonesia, Ferry Hasudungan, jika alam Indonesia yang menjadi habitat burung terus dirusak, bukan tidak mungkin banyak jenis burung akan punah bahkan sebelum ditemukan. "Yang sekarang ada dan sudah ditemukan pun nantinya anak cucu kita mungkin tidak akan pernah sempat mengenalnya."

Kajian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change pada 2014 memperkirakan pada 2012 hutan primer di Indonesia hilang sebanyak 840 ribu hektare. Jumlah tersebut tertinggi dibanding di negara-negara lain. Bahkan melampaui Brasil yang kehilangan hutannya seluas 460 ribu hektare. "Perlu dicatat, luas hutan Amazon Brazil sekitar empat kali luas hutan-hutan di Indonesia," ujarnya.

Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Dewi M. Prawiradilaga, menuturkan, untuk menemukan jenis baru burung di Indonesia sudah sangat sulit. Sebab, hampir sebagian besar jenis burung liar di Indonesia sudah diungkapkan sejak ratusan tahun silam. "Diawali oleh Linnaeus pada 1758," kata Dewi.

Bukan hanya itu, ahli burung di Indonesia pun baru muncul sekitar 1960-an. "Sejauh ini hanya enam jenis burung baru ditemukan oleh peneliti dari Indonesia, lima jenis di antaranya, termasuk Myzomela irianawidodoae, ditemukan oleh peneliti LIPI," ujarnya.

Habitat burung Myzomela irianawidodoae ini pun sangat terancam dan harus segera dilindungi. "Karena itu kami mengajak semua pihak untuk menjaga dan membiarkan burung ini hidup di alam," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati. AFRILIA SURYANIS


Status Burung di Indonesia

Status konservasi
28 kritis
41 genting
94 rentan
245 mendekati terancam punah
1.347 risiko rendah
64 kurang data Jumlah jenis endemis
513 spesies Jumlah jenis sebaran terbatas
449 spesies Jumlah jenis dilindungi
436 spesies
228 Daerah penting bagi burung dan keanekaragaman hayati (IBA)
23 Daerah burung endemis (EBA)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus