Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 220 peserta didik lulus program Beasiswa Indonesia Maju pada angkatan pertama. Hal itu disampaikan Pelaksana tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Asep Sukmayadi saat pembekalan peserta beasiswa angkatan pertama pada 22 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tujuan pembekalan ini adalah memberikan informasi, pelaksanaan pengenalan lingkungan di perguruan tinggi, serta penguatan orientasi kebangsaan sebagai pelajar Pancasila dalam kontribusi kehidupan sosial,” kata Asep Sukmayadi dilansir di laman Pusat Prestasi Nasional pada Kamis, 25 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peserta diberikan pembekalan selama tiga hari yang diselenggarakan secara hybrid. Pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka sebelum mereka berangkat. Masing-masing peserta akan berangkat studi ke luar negeri di 7 negara dan 14 perguruan tinggi luar negeri yang sudah ditetapkan.
Peserta diberikan materi orientasi meliputi story telling dari Ivan Lanin; Webinar Life Hack and Life Skill What Do and Don’ts dari Choirul Anam selaku Koordinator Dewan Pengawas Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia dan Noor Naila Imtinan Himam Mahasiswi University British of Colombia (UBC); Penguatan Nasionalisme dan Kebangsaan dari Kementerian Pertahanan dan motivasi berprestasi kuliah di luar negeri. Para awardee juga diberikan berbagai aktivitas yang membuat mereka semakin terhubung dan membangun kolaborasi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Suharti melepas secara daring keberangkatan para Penerima Beasiswa Indonesia Maju bergelar S1 dan S2 luar negeri angkatan pertama pada Senin, 22 Agustus 2022. “Selamat sudah terpilih dan diterima di perguruan tinggi terbaik di dunia. Kalian adalah siswa-siswa pilihan yang sudah membuktikan perjuangan,” ujar Suharti.
Salah satu penerima Beasiswa Indonesia Maju, Farryzki Noor Thoriq mengatakan akan berkontribusi bagi Indonesia. “Berkontribusi untuk negeri tidak harus dimulai dari suatu hal yang besar. Buang sampah pada tempatnya, tepat waktu, tidak korupsi adalah salah satu contoh kecil kontribusi kita untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik kedepannya,” ujar siswa asal SMAN 1 Bojonegoro ini.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.