Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stephen Hawking, profesor Lucasian bidang matematika di University of Cambridge, selalu membuat gagasan yang menggemparkan dunia. Dari gagasan prediksi tentang kiamat sampai dengan berbicara mengenai surga neraka. Awal pekan ini, dia dan timnya baru saja merilis episode terbaru Favorite Places, serial Stephen Hawking tentang alam semesta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut lansiran laman Live Science, ada 8 hal yang mengejutkan yang dapat dipelajari dari buku Stephen Hawking berjudul The Grand Design (2010). Berikut 8 hal menarik dalam buku tersebut:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kekuatan Cahaya
Dari buku fisikawan yang lahir di Inggris itu kita bisa tahu bahwa lampu yang menyala pada malam hari, misalnya 1 watt, dapat memancarkan miliaran material kuantum dari radiasi elektromagnetik (foton) setiap detiknya. Foton merupakan paket kecil cahaya. Dan Hawking berpendapat bahwa foton adalah partikel yang membingungkan karena berperilaku baik sebagai partikel maupun gelombang.
2. Masa Lalu adalah Gabungan Probabilistik
Hawking menjelaskan, salah satu konsekuensi dari teori mekanika kuantum adalah kejadian masa lalu yang tidak diamati secara langsung dan tidak terjadi secara pasti. Namun, masa lalu terjadi karena dengan segala bentuk kemungkinan.
Hal ini, menurut dia, berkaitan dengan sifat probabilistik materi dan energi yang diciptakan oleh mekanika kuantum. Contohnya, jika semua hal yang diketahui adalah sebuah partikel bergerak dari titik A ke titik B, maka tidak benar jika partikel itu mengambil jalur yang pasti dan tidak diketahui apa itu. Namun, partikel itu justru secara simultan mengambil jalur yang mungkin menghubungkan dua titik tersebut.
Kesimpulannya, tidak peduli seberapa teliti pengamatan kita terhadap masa kini dan masa lalu, yang ada hanya serba kemungkinan.
3. Teori dari Segalanya
Menurut Hawking, jika ada teori segalanya yang menggambarkan seluruh alam semesta maka itu adalah teori M. Ini adalah model versi teori string yang mengemukakan bahwa pada tingkat terkecil semua partikel pada dasarnya merupakan rangkaian string kecil yang bergetar pada frekuensi yang berbeda. Konsekuensi dari teori ini adalah memiliki hukum dan sifat fisik yang berbeda karena alam semesta kita bukanlah satu-satunya alam, melainkan ada alam semesta lain yang tidak terhitung banyaknya.
4. Relativitas Umum
Kebanyakan orang menganggap teori Einstein hanya berlaku pada benda yang besar di luar wilayah kehidupan normal seperti galaksi dan lubang hitam. Namun, sebenarnya, proses terjadinya ruang dan waktu itu dapat mempengaruhi hal-hal yang kita ketahui dan gunakan sehari-hari.
"Jika relativitas umum tidak diperhitungkan dalam sistem navigasi satelit GPS, maka kesalahan pada posisi global akan terakumulasi pada kecepatan sekitar 10 km setiap hari," ujarnya dalam buku. Hal itu terjadi karena relativitas umum menggambarkan bagaimana waktu mengalir lebih lambat mendekati sebuah benda menuju massa yang besar. Jadi, tergantung jarak satelit dari bumi.
5. Ikan yang Tertekan
Beberapa tahun lalu, Dewan kota Monza, Italia, melarang memelihara ikan mas yang disimpan di akuarium melengkung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi ikan dari sifat yang terdistorsi lantaran cahaya yang bengkok. Distorsi cahaya ini akan membuat ikan bingung melihat sekitarnya. "Mereka terkena dampak cahaya, mereka tidak akan pernah bisa melihat dari sudut pandangnya sendiri," kata Hawking.
6. Pythagoras adalah Teori Curian
Hawking dengan santai menyatakan bahwa ahli matematika Yunani Pythagoras tidak benar-benar menemukan teorema Pythagoras.Sebuah penelitian kecil menunjukkan rumus a ^ 2 + b ^ 2 = c ^ 2 menggambarkan hubungan antara tiga sisi segitiga, sebenarnya hal itu sudah diketahui sebelumnya. Hawking menyatakan orang-orang Babilonia telah mendokumentasikan gagasan dasar teori tersebut pada tablet matematika kuno sebelum Pythagoras yang muncul pada 570 sebelum Masehi.
7. Quark
Quarks adalah partikel yang membangun proton dan netron, bagian dari inti atom. Rupanya, menurut Hawking, kekuatan yang mengikat partikel ini meningkat secara bersamaan saat masing-masing partikel menjauh.
8. Alam Semesta Tercipta dengan Sendirinya
Salah satu pernyataan yang paling banyak dibicarakan dalam buku ini adalah kita tidak memerlukan gagasan tentang mengapa Tuhan menciptakan alam semesta. "Tidak perlu meminta Tuhan untuk menjelaskan kertas biru dan mengatur alam semesta hidup," tulis Hawking.
Hukum sains mejelaskan mengapa alam semesta dimulai. Pemahaman zaman sekarang, kita menunjukkan bahwa itu hanyalah dimensi lain seperti ruang dan tidak ada permulaan. "Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa menciptakan dirinya sendiri dari nol," kata mereka. "Penciptaan secara spontan adalah alasan mengapa ada, mengapa alam semesta ada dan mengapa kita ada."
Simak artikel menarik lainnya tentang Stephen Hawking hanya di kanal Tekno Tempo.co.
LIVE SCIENCE | AMB