Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Daging merah adalah daging mamalia yang berwarna merah saat mentah dan belum dikonsumsi. Daging merah menjadi pilihan konsumsi sejak dulu. Namun banyak kontroversi terkait kandungan di dalam daging merah yang memberikan efek pada kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang evolusi manusia telah mengonsumsi daging, namun daging yang dikonsumsi saat ini berbeda dengan daging yang dimakan orang di masa lalu. Dulu hewan berkeliaran bebas dan memakan rumput, serangga, atau makanan lain yang alami bagi mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini hewan ternak diberi pakan berbahan dasar biji-bijian dan diberi hormon pemacu pertumbuhan dan antibiotik. Bahkan beberapa produk daging diproses setelah hewan disembelih. Mereka diasapi, diawetkan, kemudian diolah dengan nitrat, pengawet, dan berbagai bahan kimia.
Jantung dan kanker
Dilansir dari scripps.org, sebuah studi oleh Harvard School of Public Health melihat efek kesehatan dari asupan daging secara teratur menemukan hubungan dengan penyakit jantung dan kanker.
Satu porsi daging merah per hari yang tidak diproses dengan baik dikaitkan dengan 13 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular atau kanker.
Seorang ahli jantung di Scripps Clinic Carmel Valle, Stephen Hu, menyarankan orang yang berisiko gagal jantung, stroke, kolesterol dan tekanan darah tinggi benar-benar membatasi makan daging merah. Jika ingin makan daging merah, dianjurkan hanya 6- 8 ons, satu kali dalam sepekan.
Dikutip dari webmd.com, peneliti menduga penyebab kanker karena kandungan lemak jenuh di daging merah yang telah dikaitkan dengan kanker usus besar dan payudara serta penyakit jantung.
Selain itu karsinogen dapat terbentuk saat daging dimasak dalam besi heme, jenis besi yang ditemukan dalam daging yang dapat menghasilkan senyawa yang dapat merusak sel, yang menyebabkan kanker.
Kandungan Nutrisi
Tentu saja daging merah juga mengandung nutrisi. Daging merah mengandung zat besi yang tinggi, sesuatu yang kurang dimiliki oleh banyak gadis remaja dan wanita pada masa subur.
Daging merah juga memasok vitamin B12, yang membantu menjaga saraf dan sel darah merah tetap sehat yang menjaga sistem kekebalan bekerja dengan baik. Daging merah menyediakan protein, yang membantu membangun tulang dan otot.
The American Institute for Cancer Research di laman webmd.com menyarankan untuk tidak mengkonsumsi lebih dari 18 ons daging merah dalam sepekan. Daging merah dan semua daging olahan, seperti sosis, daging deli, ham, bacon, hot dog, dan sosis direkomendasikan untuk dihindari dengan menimbang penelitian yang menunjukkan peningkatan risiko kanker usus besar.
Baca juga: Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi Menurut Ahli Gizi
ANNISA FIRDAUSI