Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Nastiti Kaswandani menyebut penyebaran Mycoplasma Pneumoniae berisiko kepada anak di usia sekolah.

7 Desember 2023 | 06.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Nastiti Kaswandani menyebut penyebaran Mycoplasma Pneumoniae berisiko kepada anak di usia sekolah. Rata-rata umurnya diperkirakan pada rentang 6 hingga 12 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain rentan terhadap anak di usia sekolah, Mycoplasma Pneumoniae juga turut berpotensi mengenai anak-anak yang punya riwayat penyakit pernafasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi penyakit pernafasan di usia anak dipicu oleh banyak faktor penyebabnya. Salah satunya pola hidup yang tidak sehat dan lingkungan yang bersinggungan langsung dengan asap rokok.

"Stop merokok, anak yang hidup dengan lingkungan perokok akan meningkatkan risiko gangguan pernafasan dibandingkan anak yang tidak tinggal di lingkungan perokok," kata Nastiti saat konferensi pers via daring, membahas Mycoplasma Pneumoniae yang lagi ramai diperbincangkan, Rabu, 6 Desember 2023.

Aktivitas merokok sangat berpotensi menyebabkan gangguan saluran pernafasan. Penyakit jenis membuat pengidapnya rentan terinfeksi virus atau bakteri. Misalnya ISPA, Covid-19, Mycoplasma Pneumoniae dan influenza.

Infeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae bisa dikurangi jika imunitas tubuh dalam kondisi prima dan saluran pernafasan aman. Supaya bakteri ini bisa hilang dan tidak bertahan lama di dalam tubuh.

Walau Mycoplasma Pneumoniae tidak mematikan seperti covid-19, tapi risikonya tetap harus diwaspadai supaya tidak menyebar terlalu banyak. Menurut Nastiti, langkah yang bisa dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat.

Mycoplasma Pneumoniae juga bukan hal baru di dunia. Bakteri jenis ini telah lama ditemukan bahkan hasil riset menyebut sudah ada sejak 1930. Akibat risikonya yang tidak terlalu berdampak serius, maka bakteri jenis ini tidak terlalu menjadi perhatian.

"Obatnya pun juga banyak di Indonesia, sudah ada sejak dulu. Tapi tetap harus digunakan dengan resep dokter, jangan asal pakai obat sembarangan untuk Mycoplasma Pneumoniae," tutur Nistiti.

Selain berada di lingkungan perokok, Mycoplasma Pneumoniae juga bisa dikurangi penyebarannya dengan cara tidak beraktivitas di keramaian jika sedang sakit. Nastiti berharap, jika ada anak-anak yang sakit seharusnya disuruh istirahat di rumah. Supaya tidak menularkan penyakitnya.

"Jadi pesan untuk masyarakat jangan panik, kita harus kembalikan pola hidup sehat dan dilengkapi dengan imunisasi yang rutin. Aktivitas di luar ruangan saat sakit juga harus dihindari," ucap Nastiti.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus