Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Antibiotik yang Bikin Jantung Bermasalah

Antibiotik fluoroquinolone meningkatkan risiko gagal jantung 2,4 kali lebih tinggi.

17 September 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Waspadai jika denyut jantung berdetak cepat dan tak beraturan. Obat pengencer darah mengurangi risiko stroke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak semua antibiotik baik bagi tubuh. Ternyata ada antibiotik yang bisa membuat jantung bermasalah. Namanya fluoroquinolone.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hubungan tersebut ditemukan oleh para peneliti di University of British Columbia (UBC) dan Unit Evaluasi Terapi Otoritas Dinas Kesehatan Provinsi (PHSA). Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasilnya, penggunaan antibiotik fluoroquinolone, seperti Ciprofloxacin atau Cipro, dapat meningkatkan risiko terkena regurgitasi aorta dan mitral 2,4 kali lebih besar. Ini adalah kondisi ketika darah mengalir kembali ke jantung sehingga menyebabkan gagal jantung.

Para peneliti membandingkan hasilnya dengan pasien yang menggunakan amoksisilin, jenis antibiotik lain. "Efek samping fluoroquinolone sangat berbahaya. Obat ini hanya boleh diberikan jika diperlukan," kata Mahyar Etminan, penulis utama penelitian ini.

Sayangnya, beberapa dokter lebih menyukai fluoroquinolone. Sebab, spektrum aktivitas antibakterinya luas dan penyerapan oralnya tinggi. Sama efektifnya dengan pengobatan intravena atau IV.

Para peneliti menganalisis data dari sistem pelaporan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat. Mereka juga menganalisis database klaim kesehatan asuransi di Amerika yang mencakup demografi, jenis obat, dosis, dan durasi perawatan.

Para peneliti menganalisis 12.505 kasus regurgitasi katup dengan 125.020 subyek kasus kontrol lebih dari sembilan juta pasien. Mereka mendefinisikan paparan fluoroquinolone saat ini sebagai resep aktif atau 30 hari sebelum serangan jantung.

Paparan baru-baru ini adalah 31-60 hari dan paparan masa lalu 61-365 hari sebelum serangan terjadi. Para peneliti kemudian membandingkan penggunaan fluoroquinolone dengan amoksisilin dan azitromisin.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa risiko regurgitasi aorta dan mitral atau aliran balik darah ke jantung tertinggi terjadi dengan penggunaan fluoroquinolone saat ini, diikuti oleh penggunaan baru-baru ini. Sedangkan peningkatan risiko regurgitasi aorta dan mitral dengan penggunaan fluoroquinolone pada masa lalu tak terjadi.

Menurut Etminan, ini adalah pertama kalinya paparan fluoroquinolone baru-baru ini dikaitkan dengan peningkatan risiko 2,4 kali lipat yang menyebabkan darah mengalir kembali ke jantung. Risiko tertinggi didapat jika fluoroquinolone digunakan selama 30 hari.

Bahkan mereka yang telah berhenti minum fluoroquinolone dalam 60 hari terakhir masih 1,5 kali lebih mungkin untuk mengalami masalah katup jantung, jika dibandingkan dengan pengguna amoksisilin.

"Kami berharap, jika penelitian lain mengkonfirmasi temuan ini, badan pengawas akan menambahkan risiko regurgitasi aorta dan mitral sebagai efek samping," kata Etminan. Dari temuan ini diharapkan dokter menggunakan antibiotik lain untuk infeksi tanpa komplikasi.

Menurut National Institutes of Health (NIH), fluoroquinolone adalah antibiotik yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri, seperti bakteri bronkitis, pneumonia, sinusitis, dan infeksi saluran kemih.

Menurut National Library of Medicine, yang termasuk antibiotik fluoroquinolone antara lain levofloxacin (Levaquin), ciprofloxacin (Cipro), moxifloxacin (Avelox), ofloxacin (Floxin), gemifloxacin (Factive), dan delafloxacin (Baxdela).

Ketua kedokteran kardiovaskular untuk Jaringan Kesehatan Universitas St Luke di Betlehem, Pennsylvania, Raymond Durkin, mengatakan regurgitasi aorta dan mitral menandakan ada kebocoran dari dua katup masing-masing, bisa ringan atau berat.

"Orang biasanya dapat hidup dengan kondisi ini tanpa gejala dan dapat dipantau. Tapi, ketika parah, dapat menyebabkan gagal jantung, mengancam jiwa, bahkan mungkin membutuhkan katup untuk diganti," kata Durkin. SCIENCE DAILY | HEALTH LINE | AFRILIA SURYANIS


Antibiotik yang Bikin Jantung Bermasalah

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus