PERANG Vietnam sudah sekian tahun usai, tapi korbannya masih
tetap berjatuhan, termasuk di Amerika sendiri. Senjata bio-kimia
AS yang diuji keampuhannya di sana tempo hari masih membunuh
orang seperti Paul Reutershan. Pemuda yang berusia 27 tahun itu
meninggal di RS Norwalk, New York, 10 hari menjelang Natal.
Sepuluh tahun lalu Paul mulai menerbangkan helikopter AD-AS di
medan perang Vietnam. Berkali-kali dia harus terbang rendah
melintasi sejenis kabut jingga, hasil penyemprotan pesawat
terbang AS. Zat kimia itu -- agent orange, begitu kalangan
militer Amerika menyebutnya -- disemprotkan dari udara untuk
membunuh pepohonan dan semak belukar di bawah. Dengan demikian
gerakan gerilya tentara Vietnam Utara dan Front Pembebasan
Nasional Vietnam Selatan (FPNVS) diharapkan dapat dihambat.
Tugas helikopter antara lain mendrop pasukan darat AS dan
Viet-Sel untuk mengejar para gerilyawan.
Ternyata di kemudian hari, awan jingga yang diharapkan membawa
kemenangan bagi tentara Amerika berbalik menjadi awan maut. Tak
lama setelah menyelesaikan wajib militer, Paul menderita
gangguan pada perutnya. Sekitar 15 bulan lalu, pemuda itu sadar
bahwa dia menderita kanker perut. Dia bukan peminum. Juga bukan
perokok. Makanannya pun normal. Makanya gangguan kesehatannya
diyakininya berasal dari awan jingga yang berkali-kali
dihirupnya di Vietnam. Zat kimia itu, sejenis chlorinated
di-oxine yang juga dikenal dengan singkatan TCDD, oleh para ahli
memang diakui sangat beracun.
Paul Reutershan tak sendiri. Sejumlah veteran perang Vietnam di
AS juga menderita gangguan kesehatan yang serupa. Bersama-sama
mereka mendirikan organisasi para korban 'awan jingga', yang
mereka namakan Agent Orange Victim International. Mereka
berusaha mengajukan tuntutan ganti rugi sebanyak $ 10 juta ke
alamat Dow Chemical Company yang telah membuat zat pembunuh
tanaman (defoilant) itu.
Dow Chemical menolak tuduhan bahwa awan jingga iN berbahaya bagi
manusia. Kendati demikian, maskapai trans-nasional itu membentuk
suatu kelompok kerja yang khusus ditugaskan menyelidiki efek zat
kimia itu terhadap manusia. Kejadian ini saja, tulis Richard
Severo dalam The New York Times, menunjukkan bahwa perusahaan
itu belum cukup menguji efek agent orange sebelum mengunakannya
di Vietnam. Kelompok kerja itu juga menemukan suku Montagnard di
pedalaman Vietnam yang tersemprot kabut jingga itu menjadi
seperti terbius, batuk-batuk, terbakar kulitnya, dan menderita
pening. Ada juga kematian yang tak terduga di antara anak-anak
suku pegunungan itu.
Para ahli di suatu pusat penelitian di Atlanta juga berusaha
mencoba efek zat kimia itu pada binatang. Gejalanya hampir
serupa: binatang yang disemproti kabut defoilant itu kehilangan
nafsu makannya, sakit perut, dan sakit seluruh sendinya.
Sementara itu, Paul mengajukan kasusnya ke Jawatan Veteran untuk
minta tunjangan. Tapi para petugas urusan cacad veteran
menyatakan tak dapat memberikan tunjangan yang dimintanya.
Di Televisi
Dari ranjang sakitnya, Paul terus berkampanye untuk organisasi
korban kabut maut itu. Kakaknya, Ny. Jane Dziedzic, sampai
menjelang kematian adiknya telah menerima laporan dari 1000
veteran perang Vietnam lebih yang juga menderita penyakit
serupa. "Mereka semua panik, sakit, dan tak tahu apa yang harus
mereka perbuat," kata Jane.
"Aku telah terbunuh di Vietnam, tanpa kuketahui," kata Paul
Reutershan pada ibunya yang mengunjunginya di rumah sakit.
Sebelum meninggal, dia masih sempat muncul di layar televisi
kabel berkat banNan seorang kawan.
Kau sang veteran, dengan wajah yang sudah tak jingga lagi: "Aku
tahu, waktuku di dunia ini semakin sempit. Tapi dengan wakNku
yang tinggal sedikit ini aku ingin memberikan kesaksian kepada
dunia luas, agar jangan sampai menderita seperti apa yang
kualami sekarang."
Tunangannya, Laura Tasheiko, hadir di sebelahnya ketika dia
meninggal dunia. Gadis itu menuturkan saat-saat terakhir bersama
orang yang dicintainya. "Suaranya sudah lemah sekali. Suhunya
mungkin sudah mencapai 105ø F. Dia berkata padaku, kita harus
menghentikannya. Menghentikan apa, tanyaku. Jawabnya, meracuni
dunia."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini