Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Banjir Pasien Penyakit Ginjal Anak di RSHS Bandung, Kebutuhan Cuci Darah Meningkat

RSHS Bandung menangani puluhan pasien ginjal berusia 4-6 tahun setiap bulannya. Ada dua jenis penyakit ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah.

1 Agustus 2024 | 06.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin atau RSHS Bandung menangani puluhan pasien anak penderita penyakit ginjal setiap bulan. Rentang usia para pasien tersebut antara 0 hingga 18 tahun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Staf Divisi Nefrologi Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak RSHS Bandung, Ahmedz Widiasta, mengatakan selalu ada 10-20 pasien anak per bulan yang membutuhkan pengobatan. Pasien yang datang dari banyak daerah ini biasanya dirujuk kembali ke rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk cuci darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Beberapa anak (pengobatannya) diubah menjadi cuci darah lewat perut, sehingga bisa dilakukan di rumah,” kata Widiasta di Bandung, Rabu, 31 Juli 2024.

Pasien anak untuk penyakit ginjal kronik bisa diperiksa di dua poliklinik, yaitu klinik hemodialisis dan klinik ginjal. Jumlah pasien hariannya bisa mencapai 20-50 orang, terutama pada Senin dan Kamis. “Sedangkan jumlah pasien cuci darah rutin di klinik hemodialisis berkisar 5 orang per hari,” tutur dia.

Ketua Divisi Nefrologi Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak RSHS Bandung, Dany Hilmanto, mengatakan gangguan ginjal bisa muncul mendadak dan berlangsung lama. “Angka kejadian penyakit ginjal kronik yang memerlukan cuci darah seumur hidup pada anak cenderung meningkat,” ujar Dany.

Untuk pasien anak-anak, kata Dany, ada dua jenis penyakit ginjal kronik yang memerlukan cuci darah seumur hidup. Pasien anak berusia di bawah 5 tahun umumnya mengalami kelainan, misalnya sumbatan, pada struktur saluran kencingnya. Adapun pasien usia 5 tahun ke atas cenderung mengalami gromerular alias bocor ginjal.

Dia menyebut pengobatan bocor ginjal untuk pasien anak usia 4-6 tahun lebih mudah dibanding pasien yang lebih dewasa. Kondisi penderita di atas usia 6 tahun tidak banyak berubah setelah diobati. “Tapi ada pula yang membaik dengan obat steroid atau obat lainyan,” tutur Dany.

 

 

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus